PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA DENGAN METODE PEER TUTORING PADA SISWA KELAS XI DI MAN 1 SLEMAN

Latifahni Nurlaila, Sugiyem, M.Pd.

Abstract


Tujuan penelitan ini adalah untuk: 1) mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran peer tutoring pada mata pelajaran keterampilan tata busana pada siswa kelas XI IPS 1 di MAN 1 Sleman; 2) mengetahui peningkatan keaktifan belajar dan prestasi siswa pada mata pelajaran keterampilan tata busana pada siswa kelas XI di MAN 1 Sleman setelah diterapkan metode pembelajaran peer tutoring. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc Taggart. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan unjuk kerja. Hasil penelitian menunjukan: (1) penerapan metode peer tutoring pada mata pelajaran keterampilan tata busana dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan sebagai berikut: (a) pendahuluan (b) inti dan (c) penutup; ( 2) keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat, pada siklus 1 skor rata-rata keaktifan meningkat dari 69% meningkat menjadi 77% di siklus 2. Sedangkan prestasi siswa pada siklus 1 meningkat sebanyak 22 siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata 73,6. Pada siklus 2 meningkat sebanyak 28 siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata 78,8.
Kata Kunci:keaktifan belajar, prestasi belajar, peer tutoring

 

This study aimed to investigate: (1) the implementation of the peer tutoring learning method in the fashion design skills subject for Grade XI students of Social Studies 1 of MAN 1 Sleman, and (2) the improvement of their learning activeness and achievement of the fashion design skills subject after the application of the peer tutoring learning method. This was a classroom action research study using Kemmis and McTaggart’s design. Method of collecting data were tests, observations, and performances. The results of the study were as follows. (1) The peer tutoring method in the fashion design skills subject was applied in two cycles with the following stages: (a) introduction, (b) main activities, and (c) closing. (2) The students’ learning activeness and achievement improved. From Cycle 1 the mean score improved from 69% to 77% in Cycle 2. Meanwhile, their achievement in Cycle 1 improved; 22 students attained the minimum mastery criterion (MMC) with a mean score of 73.6. In Cycle 2 it improved and 28 students attained the MMC with a mean score of 78.8.
Keywords: activeness, learning achievement, peer tutoring

 


Full Text:

PDF

References


Anas, Sudijono. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Mulyatiningsing, Endang. (2011). Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta: UNY PRESS.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Usman, Moh Uzer. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya




DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v8i7.17107

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 E-JOURNAL PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA - S1