PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN
Tiwan -, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran interaktif Gambar Teknik dengan kelengkapan multimedia flash untuk siswa kelas X. Metodologi penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes berupa angket tertutup dengan skala Likert 4 pilihan jawaban. Data hasil angket dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Modul pembelajaran interaktif Gambar Teknik telah dihasilkan melalui 11 langkah pengembangan, yaitu: identifikasi masalah, pengumpulan informasi, desain modul pembelajaran interaktif, validasi desain modul pembelajaran interaktif, revisi desain modul pembelajaran interaktif, pembuatan produk, uji coba terbatas, revisi produk 1, uji coba keterbacaan, revisi produk 2, dan produk siap digunakan. Hasil modul pembelajaran interaktif adalah: kelayakan menurut ahli materi 3,46 yang berarti sangat baik; kelayakan menurut ahli media adalah 3,11 yang berarti baik, kelayakan berdasar hasil uji coba terbatas adalah 3,36 yang berarti sangat baik, berdasar hasil uji coba keterbacaan adalah 3,47 yang berarti sangat baik. Hal ini berati dapat disimpulkan bahwa modul sangat baik dengan rata-rata kelayakan 3,35.
This research aim is to produce interactive modules learning of Engineering Drawing with multimedia flash for students of X grade. This was a research and development study. The instrument was a closed questionnaire with Likert scale and 4 answer choices. The questionnaire result then analyzed using descriptive analysis technique. The interactive learning modules has been developed in 11 steps following, which are: problem identification, information collection, design of interactive learning module, design validation, design revision, product making, limited testing, first revision of product, readability test, second revision of product, and product ready for used. The result of interactive modules developed are: in accordance with material expert judgement, the module feasibility is 3,46 which is mean very good; media expert judging the module feasibility with 3,11 so that it mean good; the first trials shows that the module feasibility is 3,36 which is mean very good; and readability test denote that the module feasiblity is 3,47 which implies very good. It can be concluded that this interactive module is signifies very good with average feasibility of 3,35.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Diakses tanggal 22 juni 2015 20.00 WIB dari: http://gurupembaharu.com/home/wp-content/uploads/downloads/2011/02/26-05-A2-B-Penulisan-Modul.doc.
S. Eko Putro Widoyoko. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
S. Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20mesin.v4i1.1478
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin