PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PRIMER DAN KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI EMBUNG IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL ANTARA AWAL MUSIM KEMARAU DAN AWAL MUSIM HUJAN
Sudarsono Sudarsono, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Embung Imogiri adalah bangunan konservasi air yang juga berfungsi sebagai lokasi budidaya perikanan. Embung ini rawan mengalami kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan. Keadaan ini akan mempengaruhi kondisi biotik dan abiotik ekosistemnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan di embung imogiri antara awal musim kemarau dan awal musim hujan melalui analisis perbandingan produktivitas primer dan keanekaragaman plankton serta hubungannya dengan faktor fisik-kimia peraian. Penelitian ini bersifat observatif analitik dan dilakukan pada bulan April serta Oktober tahun 2021. Pengambilan data keanekaragaman plantkon dilakukan dengan sampling pasif pada 5 stasiun dan produktivitas primer dilakukan dengan metode gelap terang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas primer dan keanekaragaman plankton memiliki perbedaan yang nyata antara awal musim kemarau dan awal musim hujan. Produktivitas primer di embung imogiri menunjukkan tingkat kesuburan sedang dengan nilai produktivitas pada awal musim kemarau adalah 574.54±19.90 mgC/m3/hari dan pada awal musim hujan adalah 300,84±33.60 mgC/m3/hari. Indeks kanekaragman plankton di Embung Imogiri juga menunjukkan tingkat keanekaragaman yang sedang dengan indeks keaenekaragaman di awal musim kemarau 2.597±0.072 dan pada awal musim hujan adalah 1.828±0.023.
Kata kunci: produktivitas primer, keanekaragaman plankton, musim, Embung Imogiri
Full Text:
PDFReferences
Asriyana dan Yuliana. (2021). Produktivitas Perairan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.
Augusta, T. S. (2013). Struktur Komunitas Zooplankton di Danau Hanjalutung Berdasarkan Jenis Tutupan Vegetasi. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 2(2), 68-74.
Bruvo, M, et al. (2009). Optimal Drinking Water Composition for Caries Control in Population. J Dent Press, 87(4), 340–343.
BBWS Serayu Opak. (2021). Embung Imogiri 1. Diakses secara online di https://sda.pu. go.id/balai/bbwsserayuopak/projectsitem/embung-imogiri-1/ pada 13 Januari 2022 pukul 11.23 WIB.
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchel, Lawrence G. (2004). Biologi Jilid 3 : Edisi Kelima. (Wasmen Manalu, Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
IBM. (2020). Can Post Hoc Tests be Performed on Factors with Two Groups. Diakses secara online di https://www.ibm.com/ support/pages/can-post-hoc-tests-be performed-factors-two-groups pada 12 April 2022 pukul 10.35 WIB.
Kaswadji, R. F. (1976). Studi Pendahuluan tentang Penyebaran dan Kemelimpahan Phytoplankton di Delta Upang, Sumatra Selatan (Karya Ilmiah). Bogor : Fakultas Perikanan.
Krismono dan Yayuk Sugianti. (2007). Distribusi Plankton di Waduk Kedungombo Plankton Distribution in Kedungombo Reservoir. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 9(1), 108-115.
Melani, et al. (2020). Keanekaragaman Marofita dan Fitoplankton di Waduk Gesek, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. LIMNOTEK Perairan Darat Tropis di Indonesia , 1-12.
Odum, E. P. (1998). Dasar-Dasar Ekologi (Edisi Ketiga). Penerjemah: Samingan, T dan Srigandono, B. Yogyakarta: UGM Press.
Pavluk, T. dan A.B. de Vaate, (2008). Trophic Index and Efficiency. Dalam Fath (Eds.), In: Ecological Indicators of Encyclopedia of Ecology, Jorgensen, S.E. and B.D. (3602-3608.), Oxford: Elsevier.
Pemerintah Pusat Republik Indonesia. (2021). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta. Diakses secara online di https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/61852/pp-no-22-tahun-2021 pada 10 Februari 2022 pukul 21.15 WIB.
Rissik, David dan Suthers, Lain M. (2009). The Importance of Plankton. Dalam Suthers, Lain M. dan Rissik, David (Eds.), Plankton : A Guide to their Ecology and Monitoring for Water Quality (2-14). Australia: CSIRO Publishing.
Sulastri. (2018). Fitoplankton Danau-Danau di Pulau Jawa : Kranekaragaman dan Perannya sebagai Bioindikator Perairan. Jakarta: LIPI Press.
Sunaryo, Ade. (2017). Produktivitas Primer di Waduk Ir. H. Juanda Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 11(2), 110-120.
Soedibyo. (1993). Teknik Bendungan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Syamsidar. (2013). Perbandingan Kelimpahan dan Struktur Komunitas Fitoplankton di Pulau Lanyukang dan Pulau Kondingareng Makassar. Skripsi. Makassar Universitas Hasanuddin Press.
Triyatmo, B., et al. (1997). Studi Perikanan di Waduk Sermo: Studi Biolimnologi, Bekerjasama dengan Agricultural Research Management Project. Yogyakarta : Lembaga Penelitian UGM.
Vollenweider, et al. (1998). Characterization of the trophic conditions of marine coastal wates with special reference to the NW Adriactic Sea: proposal for a trophic scale, turbidity, and generalized water quality index. Environmetric, 9(3), 329-357.
Weymenhyer, Gesa, et al. (2019). Widespread Diminishing Anthropogenic Effects on Calcium in Freshwaters. Scientific Reports, 9(10450), 1-10.
Yani, et al. (2019). Analysis of Calcium Levels in Groundwater and Dental Caries in Coastal Population of an Archipelago Country. Journal of Medical Science, 7(1), 134-138.
Zeng, H., Song, I., Yu, Z., & Chen, H. (2009). Distribution of Phytplankton in the Three-Gorge Reservoir During Rainy and Dry Seasons. Science of the Total Environment, 19 (4), 999-1009.
DOI: https://doi.org/10.21831/kingdom.v11i1.18143
Refbacks
- There are currently no refbacks.
![]() | Kingdom: The Journal of Biological Studies by https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/kingdom/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |