PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KEDELAI PUTIH (Glycine max, L.) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT, LEUKOSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, L.)
Tri Harjana, , Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bji kedelai putih (Glycine max, L.)
terhadap jumlah eritrosit, leukosit dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus, L.). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen satu faktor. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan
berumur 2 bulan dan berat badan rata-rata 165 gram. Perlakuan terdiri atas tiga variasi dosis ekstrak (50 mg/kgBB;
100 mg/kgBB, dan 150 mg/kgBB) serta satu perlakuan tanpa ekstrak biji kedelai putih (Glycine max, L.) sebagai
kontrol. Pada masing-masing kelompok terdiri dari 4 tikus. Data yang diamati adalah jumlah eritrosit/mm3,
leukosit/mm3 dan kadar hemoglobin gr/100 ml darah. Pembuatan ekstrak biji kedelai putih dengan metode
maserasi. Perlakuan dilakukan selama 48 hari. Data dianalisis dengan analisis One Way Anova untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan pengaruh antar kelompok kontrol dan perlakuan. Uji Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT) dilakukan jika terdapat pengaruh nyata untuk membedakan antara kelompok perlakuan dan antar
perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kedelai putih (Glycine max, L.) tidak berpengaruh (P >
0,05) terhadap jumlah eritrosit, leukosit dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus, L.).
Kata kunci: Tikus putih, ekstrak biji kedelai putih, eritrosit, leukosit, hemoglobin
terhadap jumlah eritrosit, leukosit dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus, L.). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen satu faktor. Objek yang digunakan dalam penelitian adalah tikus putih jantan
berumur 2 bulan dan berat badan rata-rata 165 gram. Perlakuan terdiri atas tiga variasi dosis ekstrak (50 mg/kgBB;
100 mg/kgBB, dan 150 mg/kgBB) serta satu perlakuan tanpa ekstrak biji kedelai putih (Glycine max, L.) sebagai
kontrol. Pada masing-masing kelompok terdiri dari 4 tikus. Data yang diamati adalah jumlah eritrosit/mm3,
leukosit/mm3 dan kadar hemoglobin gr/100 ml darah. Pembuatan ekstrak biji kedelai putih dengan metode
maserasi. Perlakuan dilakukan selama 48 hari. Data dianalisis dengan analisis One Way Anova untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan pengaruh antar kelompok kontrol dan perlakuan. Uji Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT) dilakukan jika terdapat pengaruh nyata untuk membedakan antara kelompok perlakuan dan antar
perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kedelai putih (Glycine max, L.) tidak berpengaruh (P >
0,05) terhadap jumlah eritrosit, leukosit dan kadar hemoglobin tikus putih (Rattus norvegicus, L.).
Kata kunci: Tikus putih, ekstrak biji kedelai putih, eritrosit, leukosit, hemoglobin
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i5.13003
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Kingdom: The Journal of Biological Studies by https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/kingdom/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |