KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI ERA PANDEMI DI SMP NEGERI 1 PRAMBANAN

Khafifah Novita

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaan, hambatan, dan kelebihan pembelajaran IPS di era pandemi di SMP Negeri 1 Prambanan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Instrumen pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi yang terdiri dari triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Teknik analisis data dalam penelitian ini merupakan analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SMP Negeri 1 Prambanan pembelajaran IPS terlaksana dan dilaksanakan secara tatap muka secara terbatas. Proses pembelajaran IPS dilaksanakan dengan adanya pembatasan jumlah siswa, durasi waktu dan juga aktivitas kegiatan yang dibatasi Dengan menggunakan metode blended learning. Hambatan yang dihadapi pada pembelajaran IPS terutama pada PTM terbatas seperti guru perlu merancang kegiatan pembelajaran. Penyampaian materi tidak maksimal karena waktu yang dibatasi. Guru harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik. Siswanya siswa yang tidak memiliki semangat belajar. Guru harus beradaptasi dan mengenal siswa lebih dalam lagi untuk mengetahui sifat dan karakter dari masing- masing siswa. Kelebihan adanya pelaksanaan pembelajaran IPS di era pandemi ini membuat siswa lebih antusias.

 

Kata Kunci: Pembelajaran, IPS, Blended Learning


Full Text:

PDF

References


A Muri Yusuf. (2000). Pengantar ilmu pendidikan. Jakarta: Balai Aksara.

A.M Sadirman. (2005). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali.

Abdul Hamid. (2007). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Cnnindonesia. (2020). Jokowi umumkan dua WNI positif korona. Diambil pada 14 Agustus 2021 dari www.cnnindonesia.com

Darsono, dan Widya Karmilasari. (2017). Kompetensi professional mata pelajaran: guru

kelas SD unit IV: ilmu pengetahuan sosial. Diambil pada 19 Juli 2022 dari https://www.usd.ac.id

Depdikbud, (2003). Undang-Undang No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Depdikbud, (2008) Undang-Undang Pasal 3 ayat 2 PP No 74/2008, tentang Guru.

Depdikbud. (2005). Undang-Undang No 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Desy Puspitasari. (2019). Pola mengajar guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di kelas IV MI Ma’arif Patihan Wetan tahun pelajaran 2018/2019. Diambil pada tanggal 6 April 2021 dari http://etheses.iainponorogo.ac.id

Hamalik, Oemar. (1992). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru

Hamalik, Oemar. (2006). Proses belajar mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hirman Jayadi. (2020). Upaya guru IPS terpadu dalam meningkatkan minat belajar siswa di MTs kelas VII darul ittihad Gerepek Desa Bunut Baok Kecamatan Praya Tahun 2019/2020. Diambil pada tanggal 6 April 2021 dari http://etheses.uinmataram.ac.id

Irjus Irawan, Umi Masitah dkk. (2020). Guru profesional. Klaten: Penerbit Lakeisha.

Isjoni. (2010). Pembelajaran kooperatif. Meningkatkan kecerdasan antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lim Waliman, dkk. (2001). Supervisi kelas (model manajemen berbasis sekolah). Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Permendiknas. (2006). Permendikbud no 22 tahun 2006 tentang standar isi untu satuan

Pendidikan dasar dan menengah.

Prastiwi, Mahar. (2021). SKB 4 Menteri: Sekolah wajib memberi opsi pertemuan tatap muka. Diambil pada 20 Agustus 2021, dari https://www.kompas.com/edu/read/2021

/03/30/142000771/skb-4-menteri-- sekolah-wajib-memberikan-opsi- pembelajaran tatap-muka?page=all.

Raflis Kosasi, Soetjipto. (2004). Profesi kegurua.

Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. (2001). Strategi belajar mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

S. Suparman. (2010). Gaya mengajar yang menyenangkan siswa. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Somantri, Nu’man. (2001). Pembaharuan pendidikan ips. Bandung: Rosda Karya

Sudjana, Nana. (2005). Dasar- dasar proses belajar mengajar. Bandung: Falah Production

Sugiyono. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Supardi. (2022). Disadvantaged students’ experiences with social studies distanced learning: A phenomenological study. The qualitative report, 27(5), 1460-1478.

Diambil pada 23 Juni 2022 dari https://doi.org/10.46743/2160- 3715/2022.5237

Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Corona. (2020). Diambil pada 16

Agustus 2021, dari https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/.

Suyono, Hariyanto. (2019). Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Thoifuri. (2008). Menjadi guru inisiator. Semarang: Rasail Media Group.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu, konsep, strategi dan implementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajatran inovatif prosesif. Surabaya: Kencana

Yamin, Martinis. (2017). Profesionalisasi guru dan implementasu kurikulum berbasis kompetensi. Banten: Gaung Persada Press


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Our Journal Indexing and Abstracting by:

_________________________________________________________________________________________

Google Scholar / Google Cendekia by AsikBelajar - AsikBelajar.Com