KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI DESA TIRTOHARGO KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL

Dwi Sri Astuti, Nasiwan Nasiwan

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kondisi sosial masyarakat berupa interaksi sosial dan mobilitas sosial masyarakat pasca alih fungsi lahan pertanian, (2) Kondisi ekonomi masyarakat berupa mata pencaharian dan pendapatan masyarakat pasca alih fungsi lahan pertanian di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Lurah Desa Tirtohargo, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Tirtohargo, Kepala Dukuh Desa Tirtohargo, dan masyarakat Desa Tirtohargo. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Kondisi sosial berupa interaksi sosial masyarakat pasca alih fungsi lahan pertanian di Desa Tirtohargo untuk pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) masih berjalan baik. Masyarakat masih mengikuti kegiatan kelompok masyarakat dan saling gotong royong untuk memecahkan masalah bersama-sama. Kondisi sosial masyarakat berupa mobilitas sosial pasca alih fungsi lahan pertanian di Desa Tirtohargo tidak ada yang pindah tempat tinggal maupun beralih pekerjaan ke sektor non pertanian. (2) Kondisi ekonomi masyarakat berupa mata pencaharian pasca alih fungsi lahan pertanian masyarakat masih bergantung pada lahan pertanian. Para petani menambah pekerjaan sebagai buruh tani, nelayan, dan tukang bangunan. Kondisi ekonomi berupa pendapatan masyarakat pasca alih fungsi lahan pertanian cenderung mengalami penurunan sebesar Rp. 500.000 per tahun untuk biaya sewa lahan pertanian. Pendapatan sekarang yaitu rata-rata sebesar Rp. 1.500.000 sampai Rp. 3.000.000 dalam dua kali panen padi untuk luas lahan 20 rho sampai 60 rho. Hasil pendapatan tanaman palawija berupa bawang merah dan cabai dengan luas
20 rho sampai 60 rho rata-rata sebesar Rp. 8.000.000 sampai Rp. 15.000.000 dalam dua kali panen.

Kata Kunci: Kondisi Sosial, Kondisi Ekonomi, Alih Fungsi Lahan Pertanian


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 Our Journal Indexing and Abstracting by:

_________________________________________________________________________________________

Google Scholar / Google Cendekia by AsikBelajar - AsikBelajar.Com