ANALISIS EFEKTIVITAS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM MENANGANI COVID-19

Abstract

Penelitian ini berfokus pada analisis efektivitas anggaran dan kinerja pemerintah daerah kabupaten Klaten dalam menangani Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evektivitas anggaran kabupaten Klaten tahun 2020 dan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dalam menangani Covid-19. Periode pandemi pada penelitian ini adalah pada bulan Maret 2020 sampai dengan September 2021.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Analisis efektivitas anggaran pada poin Belanja Tak Terduga (BTT) di hitung kemudian dijelaskan secara deskriptif. Kinerja pemerintah daerah dinilai melalui survey kepada masyarakat berdasarkan 3 variabel yaitu Kualitas Pelayanan, Responsivitas, dan Responsibilitas. Kemudian kinerja juga dijelaskan secara deskriptif. Penelitian ini juga dilengkapi dengan survey pra-penelitian serta wawancara untuk mendukung data-data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas anggaran Pemerintah Kabupaten Klaten tahun 2020 dalam penanganan Covid-19 (poin BTT) masuk dalam kategori “Tidak Efektif” karena dari anggaran sebesar Rp220.473.924.470,00 hanya terealisasi sebesar Rp90.590.754.081,00 atau sekitar 41,03% dikarenakan dengan realisasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten dapat mengendalikan penanganan kesehatan, perlindungan ekonomi, dan jaring pengaman sosial pada tahun 2020. Pemerintah daerah menganggap, penggunaan BTT sebesar 41,03% sudah sesuai dengan kemampuan pemerintah dalam pertanggungjawaban dan kebutuhan masyarakat pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020. Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten berdasarkan 3 variabel yaitu Kualitas Pelayanan, Responsivitas, dan Responsibilitas yang dinilai berdasarkan survey, cenderung pada pendapat “Netral”. Hal tersebut menunjukkan indikasi pelayanan kepada masyarakat yang kurang maksimal oleh pemerintah daerah Kabupaten Klaten

Kata kunci: Efektivitas Anggaran, APBD, Penanganan Covid-19