PENGERAHAN ROMUSHA DALAM PEMBANGUNAN GUA-GUA PERTAHANAN JEPANG DI MRANGI, PUNDONG, BANTUL TAHUN 1943-1945

Akal Budisantosa

Abstract


Pembangunan fasilitas militer pada masa pendudukan Jepang dilakukan
pada akhir tahun 1943, hal ini berhubungan dengan kondisi perang Asia Timur
Raya yang tidak berpihak kepada Jepang. Salah satu pembangunan fasilitas militer
Jepang adalah pembangunan gua-gua pertahanan Jepang di bukit Mrangi yang
terletak di Pundong, Kabupaten Bantul. Kondisi bukit Mrangi yang terjal dan
berada di atas bukit menjadi faktor pembangunan gua-gua Jepang, dari bukit
Mrangi dapat memantau musuh yang datang dari arah pantai selatan Jawa.
Pembangunan gua-gua di Mrangi dimulai ketika Jepang mengganti status
perangnya menjadi bertahan, sikap tersebut dilakukan dengan cara memperkuat
pasukan perang dengan merekrut rakyat pribumi sebagai anggota militer dan
pekerja romusha. Dalam pembangunan gua-gua pertahanan Jepang di Mrangi
dibutuhkan tenaga romusha yang besar, untuk setiap harinya dibutuhkan kurang
lebih 500 pekerja yang di ambil dari penduduk sekitar Mrangi, baik itu dari
Pundong dan Gunungkidul. Romusha yang di ambil umumnya dari golongan
petani, banyaknya  petani yang menjadi romusha menjadikan lahan pertanian
menjadi tidak terurus, sehingga menimbulkan kelangkaan bahan pangan dan
kelaparan. Gaji yang diberikan juga tidak cukup untuk membeli kebutuhan
sandang dan pangan karena harga yang mahal, akibatnya rakyat menjadi kelaparan
dan banyak terjerat penyakit seperti bengkak-bengkak karena kurang gizi dan
gatal-gatal akibat menggunakan karung goni sebagai pakaian.
 
Kata Kunci: Pertahanan, Romusha, Mrangi.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.