PENGARUH PERTANIAN TANAMAN PANGAN TERHADAP KEADAAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MADIUN TAHUN 1974-1984
Abstract
Abstrak
Bidang pertanian merupakan bidang yang menjadi sasaran utama dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita) era Orde Baru. Pertanian khususnya tanaman pangan padi mempunyai peranan penting dalam menyokong perekonomian
negara. Pembangunan pertanian yang ditandai dengan dilaksanakannya modernisasi pertanian ini ditujukan kepada petani, agar bisa mencapai swasembada beras. Kabupaten Madiun dalam hal ini ikut berperan karena padi yang dihasilkan memperoleh surplus. Surplus beras ini kemudian dijual ke beberapa daerah yang tidak dapat mencukupi kebutuhan pangannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keadaan Kabupaten Madiun sebelum 1974,
penerapan Pelita II dalam bidang pertanian dan pengaruh dari pembangunan pertanian masa Pelita II terhadap keadaan sosial ekonomi di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis, yang meliputi: Pertama,
heuristik yaitu tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan penelitian. Kedua, verifikasi yaitu tahap pengkajian terhadap keaslian dan keakuratan sumber yang didapatkan. Ketiga, interpretasi yaitu tahap penggabungan antara satu fakta dengan fakta yang lain yang saling terkait.
Keempat, historiografi yaitu tahap penulisan atau penyajian sintesis dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1984 Kabupaten Madiun mengalami banyak perubahan setelah dilakukannya pembangunan pertanian. Mulai tahun 1974 yang merupakan tahun pertama dimulainya Pelita II, hingga
tercapainya swasembada beras pada tahun 1984. Penerapan program Pelita dilakukan dengan cara merombak pembangunan negara, yaitu dari yang awalnya
berlandaskan pada bidang industri diganti dengan bidang pertanian. Pembangunan pertanian ini memberikan dampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Madiun. Masuknya alat-alat pertanian modern telah menggeser peranan petani dalam bidang pertanian. Pergeseran ini awalnya terjadi pada bidang ekonomi, yang akhirnya berdampak pula pada bidang sosial, yaitu menimbulkan pengangguran dan tindak kejahatan.
Bidang pertanian merupakan bidang yang menjadi sasaran utama dalam Pembangunan Lima Tahun (Pelita) era Orde Baru. Pertanian khususnya tanaman pangan padi mempunyai peranan penting dalam menyokong perekonomian
negara. Pembangunan pertanian yang ditandai dengan dilaksanakannya modernisasi pertanian ini ditujukan kepada petani, agar bisa mencapai swasembada beras. Kabupaten Madiun dalam hal ini ikut berperan karena padi yang dihasilkan memperoleh surplus. Surplus beras ini kemudian dijual ke beberapa daerah yang tidak dapat mencukupi kebutuhan pangannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keadaan Kabupaten Madiun sebelum 1974,
penerapan Pelita II dalam bidang pertanian dan pengaruh dari pembangunan pertanian masa Pelita II terhadap keadaan sosial ekonomi di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis, yang meliputi: Pertama,
heuristik yaitu tahap pengumpulan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan penelitian. Kedua, verifikasi yaitu tahap pengkajian terhadap keaslian dan keakuratan sumber yang didapatkan. Ketiga, interpretasi yaitu tahap penggabungan antara satu fakta dengan fakta yang lain yang saling terkait.
Keempat, historiografi yaitu tahap penulisan atau penyajian sintesis dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1984 Kabupaten Madiun mengalami banyak perubahan setelah dilakukannya pembangunan pertanian. Mulai tahun 1974 yang merupakan tahun pertama dimulainya Pelita II, hingga
tercapainya swasembada beras pada tahun 1984. Penerapan program Pelita dilakukan dengan cara merombak pembangunan negara, yaitu dari yang awalnya
berlandaskan pada bidang industri diganti dengan bidang pertanian. Pembangunan pertanian ini memberikan dampak terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Madiun. Masuknya alat-alat pertanian modern telah menggeser peranan petani dalam bidang pertanian. Pergeseran ini awalnya terjadi pada bidang ekonomi, yang akhirnya berdampak pula pada bidang sosial, yaitu menimbulkan pengangguran dan tindak kejahatan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.