MIGRASI ORANG-ORANG YOGYAKARTA KE PASURUAN 1900-1930

Refi Refiyanto

Abstract


Abstrak
Sejak memasuki abad XX campur tangan Pemerintah Kolonial Belanda terhadap kehidupan penduduk pribumi semakin kuat. Perkembangan agroindustri dan monetisasi menyebabkan penduduk semakin menjauhi batas kesejahteraan. Hal ini menyebabkan penduduk pribumi di Karesidenan Yogyakarta banyak melakukan out-migrasi menuju berbagai daerah di antaranya ke Karesidenan Pasuruan. Karesidenan Yogyakarta merupakan wilayah otoritas tidak langsung Pemerintah Kolonial Belanda sehingga kondisi birokrasi tradisionalnya masih kuat. Berbeda dengan Karesidenan Pasuruan yang sejak awal merupakan wilayah otoritas langsung Pemerintah Kolonial Belanda. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui faktor penyebab, proses serta dampak migrasi masyarakat pribumi di Karesidenan Yogyakarta menuju Karesidenan Pasuruan pada kurun waktu 1900 hingga 1930.
Proses penelitian ini menerapkan metode sejarah kritis, dengan tahaptahap sebagai berikut. Pertama, tahap heuristik dengan melakukan pencarian, menemukan dan menghimpun jejak-jejak peristiwa masa lampau terhadap sumber-sumber sejarah. Kedua, tahap kritik sumber merupakan tahapan untuk memperoleh keotentikan dan kredibilitas dari sumber-sumber sejarah yang telah dihimpun. Ketiga, tahap interpretasi dengan mencari pengertian dan keterkaitan dari berbagai fakta-fakta yang mendukung terjadinya suatu peristiwa sejarah. Keempat, tahap historiografi sebagai upaya melakukan pemaparan hasil penelitian yang dihasilkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya eksploitasi di Karesidenan Yogyakarta menyebabkan penduduk pribumi kalangan bawah merasa tertekan. Menyempitnya areal tanaman pangan akibat desakan agroindustri dan pertambahan penduduk menyebabkan sumber penghidupan penduduk berkurang. Seiring dengan perkembangan ekonomi uang, kasus migrasi dari
Karesidenan Yogyakarta menuju karesidenan lain disebabkan oleh faktor ekonomi. Di Karesidenan Pasuruan terdapat kondisi eksploitasi yang relatif kecil dengan banyak tersedia lapangan pekerjaan dan lahan tanaman pangan. Melalui
pengaruh kerabat di daerah tujuan, proses migrasi tersebut terjadi secara berantai dan terkonsentrasi. Adapun konsentrasi tujuan migrasi di Karesidenan Pasuruan
berada di Kabupaten Malang dan Lumajang. Dampak migrasi di daerah tujuan pada akhirnya menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk, bertambahnya tingkat kepadatan penduduk, perubahan wilayah administrasi, perkembangan
wilayah, diferensiasi sosial dan mobilitas sosial.

Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.