PERANG CUMBOK DI ACEH PADA 1945—1946

T. Hajriansyach

Abstract


Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, elite di masyarakat Aceh terbagi
menjadi tiga, yaitu sultan, uleebalang, dan ulama. Ketiga unsur kekuatan ini
mendominasi dan menjaga keseimbangan ekonomi, politik, dan sosial-budaya
masyarakat Aceh. Namun, sejak Snouck Hurgronje, orientalis yang sekaligus
terlibat dalam menentukan kebijakan politik kolonial Belanda masuk ke Aceh,
suasana menjadi kacau dan konflik antarkelompok Aceh terjadi. Perang Cumbok
adalah perang saudara yang tak lain merupakan puncak dari konflik berkepanjangan
antara uleebalang dan ulama. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisikondisi apa saja yang
melatarbelakangi Perang Cumbok di Aceh pada 1945—1946 dan memaparkan proses terjadinya peristiwa perang tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Perang Cumbok di Aceh pada 1945—1946 dilatarbelakangi
oleh beberapa kondisi, yakni kondisi geografi, kondisi politik dan pemerintahan,
serta kondisi sosial yang berkaitan dengan kedudukan uleebalang dan ulama dalam
tatanan sosial di Aceh pada masa itu. Pertarungan berlangsung dari akhir 1945
hingga awal 1946 yang dimenangkan oleh pihak ulama yang menghasilkan revolusi
sosial dan politik di Aceh.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.