PERANAN IMOGIRI PADA MASA PERANG KEMERDEKAAN II TAHUN 1948-1949

Dwi Jayanti Handayani

Abstract


Pada tahun 1948 Belanda menyerang ibukota yang menyebabkan pusat pemerintahan RI berpindah ke wilayah Yogyakarta. Diikuti serangan Belanda ke Yogyakarta, menyebabkan masyarakat dan TNI mengungsi ke Jogja Selatan tepatnya Imogiri. Tujuan penulisan ini memberikan gambaran pemerintahan Yogyakarta 1945 hingga menjelang Perang Kemerdekaan II, kondisi Bantul tahun 1948, dan mengungkap keterlibatan Imogiri saat Perang Kemerdekaan II. Penulisan skripsi ini menggunakan  metode sejarah kritis. Pertama, heuristik yaitu mencari sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan data yang relevan. Kedua, verifikasi yaitu menentukan otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber sejarah. Ketiga, interpretasi ialah mencari hubungan keterkaitan antar fakta. Keempat, historiografi yaitu penyampaian tulisan dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian menunjukkan kota Yogyakarta dibagi dalam daerah-daerah kemantren dan diberi otonom, karena serangan Belanda hal tersebut tidak berjalan lancar. Dalam menghindari serangan sebagian masyarakat dan TNI menuju Kabupaten Bantul. Di kabupaten Bantul dilaksanakan pembumihangusan tempat-tempat strategis setelah itu pemerintah militer Bantul dipindahkan ke Imogiri tepatnya kelurahan Selopamioro yang menjadi markas tetap.

 

Kata kunci: Peranan, Imogiri, Perang Kemerdekaan II.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.