PERAN RADEN AJENG KARDINAH DALAM SEKOLAH WISMA PRANAWA TEGAL 1916 – 1924

Medyana Reskarani

Abstract


Pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kehidupan dalam bermasyarakat. Akan tetapi, sebelum abad ke-20, kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi perempuan dibatasi. Ruang gerak perempuan hanya seputar sektor domestik seperti mengatur rumah tangga, melayani suami, dan mengurus anak. Adat yang diwariskan secara turun-temurun membuat hidup para perempuan menjadi terkekang dan terbelakang. Perjuangan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perempuan kemudian dilakukan oleh beberapa tokoh, salah satunya yaitu Raden Ajeng Kardinah yang mendirikan sekolah kepandaian putri di daerah Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui awal munculnya pendidikan di Tegal, mengetahui latar belakang kehidupan Kardinah, dan mengetahui peran Kardinah dalam Sekolah Wisma Pranawa Tegal 1916– 1924. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan di Tegal sudah ada sejak masa Hindu-Buddha yaitu pendidikan tradisional yang dilakukan di dalam biara. Pada masa pengaruh Islam, pendidikan berkembang melalui lembaga langgar dan pesantren. Saat masa Pemerintahan Kolonial Belanda, pendidikan yang bersifat modern berkembang dengan pesat, tetapi terbatas untuk perempuan. Minimnya kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan membuat Kardinah merasa prihatin dan berkeinginan untuk memberikan pendidikan bagi perempuan. Kardinah merupakan putri Bupati Sosroningrat yang berasal dari Jepara. Usaha yang dilakukan oleh Kardinah yaitu dengan mendirikan Sekolah Wisma Pranawa di Tegal pada tahun 1916. Sebagai ketua pengurus sekolah, Kardinah mengabdikan dirinya dengan melakukan berbagai cara agar cita-citanya tersebut tetap berjalan dengan baik. Namun, di tahun 1924 Sekolah Wisma Pranawa mengalami kemunduran hingga akhirnya diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

 

Kata Kunci: Pendidikan, Kardinah, Sekolah Wisma Pranawa

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.