Upaya Pengembangan Industri Batik Lukis Di Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Yogyakarta

Dodi Putra

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Faktor-faktor produksi yang terkait dengan industri batik lukis, 2) Hambatan yang dihadapi pengusaha batik lukis, 3) Cara mengatasi hambatan yang dihadapi pengusaha industri batik lukis, 4) Upaya pengembangan industri batik lukis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif dengan pendekatan keruangan. Populasi penelitian ini terdiri 35 pengusaha. Penelitian ini adalah penelitian populasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Modal, 68,57% pengusaha membutuhkan modal sebesar Rp 5.000.000,00 - <Rp 10.000.000,00 sebagian modal berasal dari bank dan keluarga pengusaha sendiri. Bahan baku, 60% pengusaha memperoleh kain dari membeli pedagang pasar. Tenaga kerja, 57,2% pengusaha memiliki 3-4. 91,14% tenaga kerja didominasi perempuan. Pemasaran, pengusaha memasarkan ke pedagang pengepul, konsumen dan berdasarkan pesanan. Transportasi, menggunakan motor, mobil dan jasa pengiriman. Sumber energi berasal dari sinar matahari dan teknologi masih tradisional. 2) Hambatanhambatan yang dihadapi dalam industri batik lukis: keterbatasan modal, bantuan modal dari pemerintah belum merata, harga bahan baku naik, tenaga kerja lakilaki sering keluar jika sudah trampil, kurang inovasi pemasaran, merek dagang diganti pengepul, kondisi armada transportasi yang mengalami kerusakan, minyak tanah langka dan mahal, keterbatasan lahan untuk membuang limbah. 3) Cara mengatasi hambatan, meminjam uang ke lembaga perbankan atau hutang pada keluarga pengusaha, mengefisienkan penggunaan bahan baku, melakukan pembagian sistem kerja, memanfaatkan media internet dan mencari relasi bisnis, melakukan servis berkala pada armada transportasi, mengefisiensikan penggunaan bahan bakar minyak. 4) Upaya pengembangan dari segi perencanaan, peningkatan jumlah modal, peningkatan ketrampilan tenaga kerja, penambahan armada transportasi, penambahan pangsa pasar. Pelaksanaan, meminjam modal ke bank, pengajuan proposal bantuan modal ke pemerintah, pelatihan tenaga kerja, pengajuan kredit kendaraan, menawarkan produk dengan kemasan yang menarik dan penambahan relasi bisnis. Evaluasi, bunga bank tinggi, bantuan kurang merata, peserta ketrampilan kurang serius, membantu dalam pengangkutan bahan baku dan pemasaran, permintaan produk meningkat, merek dagang diganti

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Geo Educasia - S1