KAJIAN POTENSI WILAYAH PERENCANAAN PENETAPAN DESA PUSAT PERTUMBUHAN DALAM PENGEMBANGAN KECAMATAN KARANGMOJO KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Willa Lutfi Kholbiyulhusna

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) potensi wilayah desa-desa di Kecamatan Karangmojo; 2) arahan pengembangan desa pusat pertumbuhan di Kecamatan Karangmojo; 3) cara penerapan model dan strategi pengembangan wilayah di Kecamatan Karangmojo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh desa di Kecamatan Karangmojo yang berjumlah sembilan desa. Variabel penelitian ini adalah potensi desa dengan indikator komoditas unggulan, ketersediaan sarana prasarana, analisis demografis, kelembagaan, aksesbilitas, dan risiko bencana alam. Arahan pengembangan desa pusat pertumbuhan dan strategi pengembangan wilayah perdesaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis LQ, skalogram, potensi penduduk, indeks konektivitas, SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Desa dengan klasifikasi potensi penduduk tinggi adalah Desa Wiladeg, Desa Kelor, dan Desa Ngipak. Desa dengan klasifikasi potensi penduduk sedang adalah Desa Ngawis dan Desa Gedangrejo. Desa yang termasuk kedalam klasifikasi rendah adalah Desa Karangmojo, Desa Bejiharjo, Desa Bendungan dan Desa Jatiayu. Komoditas yang menjadi sektor basis dan non basis di Kecamatan Karangmojo adalah di bidang pertanian, peternakan dan pariwisata-budaya. Komoditas pertanian yaitu padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah, dan kedelai. Komoditas hewan ternak yaitu sapi, kambing, domba, dan ayam. Desa dengan nilai indeks konektivitas paling tinggi adalah Desa Ngipak dan yang paling rendah adalah Desa Gedangrejo. Desa yang termasuk indeks konektivitas tingkat sedang adalah Desa Wiladeg. Enam desa yang lain termasuk kedalam klasifikasi tingkat rendah. Desa dengan ketersediaan sarana prasarana dan kelembagaan hirarki I adalah Desa Bejiharjo. Hirarki II adalah Desa Gedangrejo dan Desa Karangmojo. Sedangkan desa yang termasuk hirarki III adalah Desa Bendungan, Desa Wiladeg, Desa Kelor, Desa Ngipak, Desa Ngawis, dan Desa Jatiayu. Sedangkan risiko bencana alam hanya Desa Jatiayu yang memiliki risiko bencana alam tanah longsor yang tinggi. Komoditas unggulan pertanian adalah padi, jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah. Sedangkan komoditas ternak unggulan adalah sapi, kambing, domba, ayam. 2) Desa yang termasuk DPP-U adalah Desa Ngipak dan Desa Wiladeg. Desa Ngipak merupakan desa terpilih sebagai pusat pertumbuhan dengan skor tertinggi. Desa yang termasuk DPP-A adalah Desa Karangmojo, Desa Ngawis, Desa Bejiharjo, Desa Kelor dan Desa Gedangrejo. Desa yang termasuk hinterland adalah Desa Bendungan dan Desa Jatiayu. 3) Strategi pengembangan desa di Kecamatan Karangmojo dilakukan dengan analisis SWOT

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1