VARIASI JENIS TANAMAN DAN DISTRIBUSI PENJUALAN HASIL HUTAN RAKYAT KELOMPOK TANI RUKUN MULYO DESA JETIS KECAMATAN SAPTOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Retno Widayanti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Variasi Jenis tanaman pada hutan rakyat Kelompok Tani Rukun Mulyo (2) Pola hutan rakyat yang digunakan pada Kelompok Tani Rukun Mulyo (3) Distribusi penjualan hasil hutan rakyat Kelompok Tani Rukun Mulyo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian populasi dengan objek penelitian adalah rumah tangga pemilik hutan rakyat anggota Kelompok Tani Rukun Mulyo Desa Jetis yang masuk dalam program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) berjumlah 33 rumah tangga. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Variasi jenis tanaman kayu paling banyak ditanam di perbukitan adalah tiga jenis, dataran satu dan dua jenis, wilayah kombinasi dua, tiga dan empat jenis, dengan variasi tanaman paling banyak adalah jati, mahoni, dan akasia. Variasi jenis tanaman nonkayu yang banyak dikembangkan adalah tanaman pangan baik di perbukitan, dataran, maupun wilayah kombinasi seperti padi, palawija, singkong dan buah/sayur (2) Pola hutan rakyat yang banyak digunakan antara lain: (a) berdasarkan pola tanam adalah hutan pola agroforestri baik di perbukitan, dataran maupun wilayah kombinasi; (b) berdasarkan pemanfaatan lahan, pola campuran dengan tanaman pangan pada perbukitan dan dataran, pada wilayah kombinasi adalah pola jalur dengan tanaman pangan; (c) berdasarkan susunan dan letak, di perbukitan pola tanaman keras ditanam di sepanjang batas milik dengan selingan tanaman pangan, di dataran pola tanaman keras ditanam di sepanjang batas milik dengan selingan tanaman pangan serta pola tanaman keras ditanam diseluruh lahan tanpa tanaman pangan, dan pola tanaman keras ditanam diseluruh lahan tanpa tanaman pangan pada wilayah kombinasi; (d) berdasarakan susunan jenis, pola campuran dengan selingan tanaman pangan di perbukitan, dataran serta wilayah kombinasi. (3) Distribusi penjualan hasil hutan rakyat berupa kayu paling banyak dilakukan dengan pembeli dari satu wilayah asal, yaitu satu desa, penjualan hasil hutan nonkayu dilakukan pada wilayah penjualan dalam satu desa

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1