COPING PADA ANAK DALAM PERKAWINAN BEDA AGAMA DI KECAMATAN KALIBAWANG

Putri Yanuariska Sari

Abstract



Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan psikologis yang dialami anak dalam perkawinan
beda agama dan mendeskrisipsikan gambaran coping anak dalam perkawinan beda agama. Pendekatan penelitian
yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian adalah tiga anak yang
memiliki orang tua beda agama di Kecamatan Kalibawang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam dan observasi. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi. Uji keabsahan
data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis yang digunakan adalah interactive model. Hasil penelitian
yang didapat yaitu permasalahan yang dihadapi adalah ingin orang tua memiliki agama yang sama dengan
agama anak, ingin merayakan hari raya bersama orang tua, tidak nyaman dengan perbedaan agama orang
tua, perkawinan orang tua belum diresmikan secara agama, tidak mampu mempelajari agama orang tua,
dan tidak mampu mendoakan orang tua. Hasil penelitian selanjutnya adalah coping yang digunakan pada anak
dalam perkawinan beda agama adalah coping yang berfokus pada emosi dan coping yang berfokus pada masalah.
Kata kunci: coping, perkawinan beda agama
Abstract
This research aimed to described children psychological problem and children’s coping of different
religion marriage. This research used qualitative approach through case study model. The research subjects were
three children who have different religion parents in Kalibawang. Data were collected by in depth interview and
observation guide. Data were validate using triangulation technique. Interactive model was used as a technique
analysis. The result showed that the most common problem that children face are children want their parents to
have same religion, children want to celebrate religion day together with their parents, children feel uncomfortable
with their parents that have a different religion, their parents’s marriage still not legalized, children can’t learn their
parents’s religion, and children can’t pray for their parents. It is also showed that children tent to used emotion
focused coping and problem focused coping.
Keywords: coping, inter-religion marriage

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.