RESILIENSI PADA MAHASISWA YATIM (Studi Kasus tentang Resiliensi pada Mahasiswa Yatim di Universitas Negeri Yogyakarta)

Desy Agustina

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran resiliensi pada mahasiswa yatim. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subyek penelitian dipilih menggunakan purposive sampling sejumlah tiga subyek. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) regulasi emosi pada ketiga subyek adalah sikap diam dan menyadari dalam menghadapi masalah; 2) pengendalian gerak yang dilakukan TT dan NN mampu menjalani kehidupan tanpa merasa terbebani, sedangkan TW merasa terbebani setelah ayahnya meninggal; 3) TT dan NN memiliki rasa optimis, sedangkan TW belum memiliki rasa optimis dalam dirinya; 4) NN dan TW merasakan kehidupannya lebih berat ketika ayahnya meninggal, sedangkan TT dapat menerima keadaan; 5) rasa empati TT dan NN terlihat melalui sikap membantu orang lain ketika dibutuhkan, sedangkan TW cuek, dan tidak peduli dengan masalah oranglain; 6) Subyek TT dan NN menujukkan kemampuan efikasi diri melalui cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpanya sedangkan TW cenderung memiliki sikap negatif ketika menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada dirinya; dan 7) ketiga subyek sudah mempunyai pencapaian dalam hidup, ditunjukkan melalui adanya tujuan hidup, mampu mengambil hikmah, serta memotivasi untuk kehidupanya.

Kata kunci: resiliensi, mahasiswa, yatim

Abstract

This research aims to describe resilience of orphan students. This research employed qualitative approach with case study. The subject of this research was selected through purposive sampling technique, and three subjects were selected. Meanwhile, data validity was conducted through source triangulation. The collected data were then analyzed by employing interactive analysis of Milles and Huberman. The research results show that: 1) Emotion regulations of the three subjects are silent behavior and recognition to face problems. 2) Movement control performed by TT and NN help them struggle with life without feeling burdened, while TW feel burdened after her died passed away. 3) TT and NN possess optimism, while TW does not have self-optimism. 4) NN and TW argue that their life becomes more complicated after their fathers passed away, while TT can receive her condition.5) TT’s and NN’s empathy is clearly seen from their attitude of assisting each other as needed, while TW are ignorant and do not care with others’ problems. 6) TT and NN show their efficacy ability through effective ways to solve problems encountered, while TW tends to show negative attitude in solving her problems. 7) The three subjects have already achieved their life goal, can learn lesson form the problems, and motivate their life.

 

Key words: resilience, students, orphans


Full Text:

PDF

References


Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi kasus pada ibu tunggal di samarinda). e-Jurnal Psikologi, 1 (3), 268-279. Diakses di http://ejournal.psikologi.fisip- unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/11/ejournal%20wind a%20fix%20(11-21-13-06-26-27).pdf pada tanggal 07 Desember 2017 pukul 00.30 WIB

Chudari, I. N. M., Mashudi, E. A., & Fatihaturosyidah, F. (2020). Achieving ideal career: improving student’s career self efficacy through career counseling sessions based on HB Gelatt's decision theory. ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling, 1(2).

Danang, Pradana. (2013). Pengaruh efikasi diri dan resiliensi diri terhadap sikap kesehatan dan keselamtan kerja (K3) di SMK Muda Patria Kalasan. Skripsi: Fakultas Teknik UNY diakses di http://eprints.uny.aca.id/25002/1/Danang%20 Pradana%2010501247004.p pada tanggal 17 November 2018 pukul 14.00 WIB

Grotberg, E. (1995). A guide to promoting resilience in children: strengthening the human spirit. The series early childhood development: practice and reflections. The Hague: Benard van Leer Voundation.

. (1999). Tapping Your Inner Strenght. Canada: New Harbinger Publications, Inc.

Izzaty, R. E., dkk. (2013). Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: UNY Press.

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitacles obstacles. New York: Broadway Books.

Miles, B. M. & Huberman, A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif. (Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Solikhah, A. (2016). Problematika dan resiliensi keluarga single parent (studi kasus empat keluarga di desa sabdodadi bantul). Skripsi: Fakultas Tarbiyah UIN diakses di http://digilib.uin suka.ac.id/22651/2/1420410074_BAB- I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf pada tanggal 26 November 2017 pukul 10.00 WIB

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.