PERAN KADET AURI MAGUWO YOGYAKARTA DALAM PERANG KEMERDEKAAN 1945-1949
Abstract
Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) merupakan salah satu alat
ketahanan negara yang bertugas melalui matra udara. Pada masa Perang
Kemerdekaan AURI memiliki peranan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan. Selama Perang Kemerdekaan AURI terus menunjukkan
kecakapannya dalam bidang kedirgantaraannya dengan menunjukkan
keberhasilannya dalam mengoperasikan pesawat bekas peninggalan Jepang.
Selain itu AURI juga mendirikan Sekolah Penerbang di Maguwo Yogyakarta.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Cikal Bakal Sekolah Penerbang
Maguwo Yogyakarta dan peranan siswanya selama Perang Kemerdekaan yang tidak
melulu melalui udara namun juga bergerilya melalui matra darat.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis melalui studi
pustaka. Metode yang digunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,
heuristik menghimpun jejak-jejak masa lampau yang disebut sebagai data sejarah.
Kedua, verifikasi yaitu suatu kegiatan analisis atau tahapan menguji dan
menganalisa sumber yang sudah didapatkan untuk memperoleh fakta. Ketiga,
interpretasi suatu penafsiran terhadap fakta-fakta yang sudah didapatkan oleh
peneliti melalui verifikasi. Keempat, historiografi atau penulisan, yaitu
penyampaian sintesis yang diperoleh dalam bentuk karya sejarah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sekolah Penerbang Maguwo
Yogyakarta tidak lepas dari pengaruh Sekolah Penerbang Kalijati bentukan
pemerintah Belanda. Putra pribumi seperti Adisucipto yang telah berhasil
menyelesaikan pendidikan penerbangnya di Sekolah Penerbang Kalijati akhirnya
menjadi instruktur Sekolah Penerbang Maguwo. Sekolah Penerbang Maguwo
dibuka mulai November 1945. Siswa Sekolah Penerbang Maguwo terdiri dari bekas
siswa Sekolah Penerbang Kalijati yang belum sempat menyelesaikan pendidikannya
maupun para pemuda yang sama sekali belum pernah mendapatkan
pendidikan penerbang. Saat para siswa menjalani masa penggemblengan, Belanda
gencar melakukan serangan terhadap wilayah Republik. Hal tersebut membuat
para siswa Sekolah Penerbang Maguwo turut berperan dalam melakukan serangan
balas terhadap kedudukan Belanda. Serangan tersebut menggunakan pesawat
bekas peninggalan Jepang jenis Guntei dan Cureng. Belanda terus melakukan
serangannya terhadap wilayah Republik dengan tujuan utama Yogyakarta. Anggota
AURI Maguwo Yogyakarta merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan
wilayah Republik dengan melibatkan diri dalam pertempuran yang terjadi di
Pangkalan Udara Maguwo dan sekitarnya.
Kata Kunci: Peran, Kadet AURI Maguwo, Perang Kemerdekaan.
ketahanan negara yang bertugas melalui matra udara. Pada masa Perang
Kemerdekaan AURI memiliki peranan penting dalam mempertahankan
kemerdekaan. Selama Perang Kemerdekaan AURI terus menunjukkan
kecakapannya dalam bidang kedirgantaraannya dengan menunjukkan
keberhasilannya dalam mengoperasikan pesawat bekas peninggalan Jepang.
Selain itu AURI juga mendirikan Sekolah Penerbang di Maguwo Yogyakarta.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Cikal Bakal Sekolah Penerbang
Maguwo Yogyakarta dan peranan siswanya selama Perang Kemerdekaan yang tidak
melulu melalui udara namun juga bergerilya melalui matra darat.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis melalui studi
pustaka. Metode yang digunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Pertama,
heuristik menghimpun jejak-jejak masa lampau yang disebut sebagai data sejarah.
Kedua, verifikasi yaitu suatu kegiatan analisis atau tahapan menguji dan
menganalisa sumber yang sudah didapatkan untuk memperoleh fakta. Ketiga,
interpretasi suatu penafsiran terhadap fakta-fakta yang sudah didapatkan oleh
peneliti melalui verifikasi. Keempat, historiografi atau penulisan, yaitu
penyampaian sintesis yang diperoleh dalam bentuk karya sejarah.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sekolah Penerbang Maguwo
Yogyakarta tidak lepas dari pengaruh Sekolah Penerbang Kalijati bentukan
pemerintah Belanda. Putra pribumi seperti Adisucipto yang telah berhasil
menyelesaikan pendidikan penerbangnya di Sekolah Penerbang Kalijati akhirnya
menjadi instruktur Sekolah Penerbang Maguwo. Sekolah Penerbang Maguwo
dibuka mulai November 1945. Siswa Sekolah Penerbang Maguwo terdiri dari bekas
siswa Sekolah Penerbang Kalijati yang belum sempat menyelesaikan pendidikannya
maupun para pemuda yang sama sekali belum pernah mendapatkan
pendidikan penerbang. Saat para siswa menjalani masa penggemblengan, Belanda
gencar melakukan serangan terhadap wilayah Republik. Hal tersebut membuat
para siswa Sekolah Penerbang Maguwo turut berperan dalam melakukan serangan
balas terhadap kedudukan Belanda. Serangan tersebut menggunakan pesawat
bekas peninggalan Jepang jenis Guntei dan Cureng. Belanda terus melakukan
serangannya terhadap wilayah Republik dengan tujuan utama Yogyakarta. Anggota
AURI Maguwo Yogyakarta merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan
wilayah Republik dengan melibatkan diri dalam pertempuran yang terjadi di
Pangkalan Udara Maguwo dan sekitarnya.
Kata Kunci: Peran, Kadet AURI Maguwo, Perang Kemerdekaan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.