DAMPAK SOSIAL EKONOMI DARI PERKEMBANGAN STASIUN BANDUNG TERHADAP MASYARAKAT KOTA BANDUNG 1884-1930
Abstract
Stasiun merupakan sebuah tempat singgah maupun pemberhentian akhir dari perjalanan alat transportasi kereta api. Pada masa Hindia Belanda Stasiun menjadi tempat berbagai aktifitas perkeretaapian, seperti tempat pemberhentian penumpang, alat transportasi untuk kepentingan militer, dan tempat penyimpanan sementara dari pengangkutan hasil perkebunan. Kereta api menjadi alat transportasi primadona pada masa itu di Hindia Belanda. Karena kala itu kereta api menjadi alat pengangkutan hasil perkebunan. Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan fasilitas perkeretaapian tersebut. Stasiun tersebut bernama “Stasiun Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui alasan dibangunnya Stasiun Bandung, mengetahui perkembangan Stasiun Bandung, dan dampak sosial ekonomi setelah dibangunnya Stasiun Bandung di Kota Bandung.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah kritis yang meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Heuristik merupakan tahapan untuk mencari sumber berupa arsip, benda, atau lisan yang relevan. Kritik Sumber merupakan tahapan untuk mengkaji otentitas dan kredibilitas sumber yang telah diperoleh dengan melihat fisik dan isinya. Interpretasi merupakan tahap penafsiran agar terdapat kesinambungan antara sumber-sumber yang telah melewati tahap verifikasi. Historiografi merupakan tahap penulisan sejarah yang sistematis dan kronologis dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya kereta api dan Stasiun Bandung di Kota Bandung, mengalami dua dampak yaitu sosial dan ekonomi. Dampak sosial yang terlihat adalah adanya sebuah mobilitas sosial/gerak sosial dan akulturasi budaya. Sedangkan dampak ekonomi yang terlihat yaitu banyaknya terbuka lapangan pekerjaan, kesejahteraan masyarakat Kota Bandung meningkat, serta pertumbuhan dalam infrastruktur Kota Bandung itu sendiri. Dengan pertumbuhan Kota Bandung yang tiap tahunnya meningkat, hingga pada akhirnya 21 Februari 1906 Kota Bandung mendapatkan gelar Gemeente. Tahun-tahun berikutnya Kota Bandung terus berkembang pertumbuhannya, baik dalam sosial maupun ekonomi.
Kata Kunci: Stasiun Bandung, Dampak Sosial Ekonomi, Perkembangan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.