PERANAN TENTARA PELAJAR DI KULON PROGO DALAM PERANG KEMERDEKAAN II 1948-1949
Abstract
Dalam masa perang kemerdekaan, golongan pelajar dapat dikatakan salah
satu komponen perjuangan yang ikut memegang peranan penting. Para pelajar
menolak anggapan hanya dengan belajar saja mereka telah berjuang untuk
revolusi, rakyat, dan negara. Mereka secara sukarela meninggalkan bangku
sekolah guna mengangkat senjata dalam rangka membela tanah air. Banyak
diantara mereka yang membentuk organisasi-organisasi perjuangan, antara lain di
Yogyakarta dengan nama Tentara Pelajar. Dengan organisasi kemiliteran inilah
para pelajar aktif berjuang bersama pejuang-pejuang lainnya. Nama Tentara
Pelajar lebih popular dengan singkatan T.P. Tujuan penulisan ini adalah
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peranan Tentara Pelajar Kulon
Progo dalam mempertahankan Republik Indonesia pada 1949-1948.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah
yang relevan. Kedua, kritik sumber yang merupakan tahap pengkajian terhadap
otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan
isi. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang
berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna.
Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk
karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan Tentara Pelajar di Kulon
Progo cukup berpengaruh besar terhadap perjuangan melawan Tentara Belanda.
Terbentuknya Tentara Pelajar tidak terlepas faktor dari luar yaitu keadaan
ekonomi, politik, sosial, terutama bidang pendidikan serta faktor dari dalam yaitu
perasaan nasionalisme, heroisme, idealisme, dan petriotisme. Dari faktor tersebut,
kemudian terbentuklah Tentara Pelajar yang dapat menjadi suatu wadah
organisasi perjuangan melawan penjajahan kembali Belanda. Tentara Belanda
mengadakan Agresi Militer ke dua dengan tujuan serangan ini yaitu untuk
menangkap para pemimpin militer dan sipil Republik Indonesia dan mematahkan
perlawanan dari para pejuang Indonesia. Secara jelas pihak Belanda ingin secara
cepat menguasai Indonesia dengan menyerang langsung pusat pemerintahan
Republik Indonesia. Peranan Tentara Pelajar tidak hanya pada perjuangan fisik,
namun juga berjuang dalam hal pendidikan kepada masyarakat Kulon Progo
dengan mengadakan pengajaran, sekolah darurat, dan pelatihan. Tentara Pelajar
juga mengadakan pembinaan dalam Perang Rakyat Total di Kulon Progo.
Kata Kunci: Tentara Pelajar, Kulon Progo, Perang Kemerdekaan II
satu komponen perjuangan yang ikut memegang peranan penting. Para pelajar
menolak anggapan hanya dengan belajar saja mereka telah berjuang untuk
revolusi, rakyat, dan negara. Mereka secara sukarela meninggalkan bangku
sekolah guna mengangkat senjata dalam rangka membela tanah air. Banyak
diantara mereka yang membentuk organisasi-organisasi perjuangan, antara lain di
Yogyakarta dengan nama Tentara Pelajar. Dengan organisasi kemiliteran inilah
para pelajar aktif berjuang bersama pejuang-pejuang lainnya. Nama Tentara
Pelajar lebih popular dengan singkatan T.P. Tujuan penulisan ini adalah
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peranan Tentara Pelajar Kulon
Progo dalam mempertahankan Republik Indonesia pada 1949-1948.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Pertama
heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah
yang relevan. Kedua, kritik sumber yang merupakan tahap pengkajian terhadap
otentisitas dan kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan
isi. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang
berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna.
Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk
karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan Tentara Pelajar di Kulon
Progo cukup berpengaruh besar terhadap perjuangan melawan Tentara Belanda.
Terbentuknya Tentara Pelajar tidak terlepas faktor dari luar yaitu keadaan
ekonomi, politik, sosial, terutama bidang pendidikan serta faktor dari dalam yaitu
perasaan nasionalisme, heroisme, idealisme, dan petriotisme. Dari faktor tersebut,
kemudian terbentuklah Tentara Pelajar yang dapat menjadi suatu wadah
organisasi perjuangan melawan penjajahan kembali Belanda. Tentara Belanda
mengadakan Agresi Militer ke dua dengan tujuan serangan ini yaitu untuk
menangkap para pemimpin militer dan sipil Republik Indonesia dan mematahkan
perlawanan dari para pejuang Indonesia. Secara jelas pihak Belanda ingin secara
cepat menguasai Indonesia dengan menyerang langsung pusat pemerintahan
Republik Indonesia. Peranan Tentara Pelajar tidak hanya pada perjuangan fisik,
namun juga berjuang dalam hal pendidikan kepada masyarakat Kulon Progo
dengan mengadakan pengajaran, sekolah darurat, dan pelatihan. Tentara Pelajar
juga mengadakan pembinaan dalam Perang Rakyat Total di Kulon Progo.
Kata Kunci: Tentara Pelajar, Kulon Progo, Perang Kemerdekaan II
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.