PERKEMBANGAN INDUSTRI GULA DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 1859-1900
Abstract
Abstrak
Peralihan kebijakan dari penanaman paksa menjadi penanaman bebas pada tahun 1870 menarik perusahaan swasta untuk menanamkan modal. Salah satu bisnis
yang berkembang pada masa itu ialah industri gula. Sidoarjo sebagai salah satu daerah penghasil gula terbesar pada masa itu menjadikan tempat ini sebagai tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya melalui bisnis perkebunan tebu dan
pabrik gula. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah kolonial terhadap perekonomian dalam bidang industri gula, khususnya di Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis dengan empat tahapan penelitian sejarah. Pertama, heuristik yang berupa pengumpulan sumber-sumber sejarah dalam bentuk tulisan yang otentik. Kedua ialah kritik, yaitu melakukan kritik
atau pemeriksaan terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan, baik dari isi maupun kondisi fisiknya. Ketiga, interpretasi, mencari fakta-fakta sejarah yang ada
pada sumber sebagai tujuan untuk relevansi penulisan. Keempat, histroriografi, yaitu penyampaian melalui tulisan berdasarkan fakta sejarah yang diangkat dari sumbersumber
terkait yang telah melalui proses kritik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan politik ekonomi liberal yang dicetuskan pada tahun 1870 telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri gula di Sidoarjo, namun ternyata perkembangan tersebut belum mampu memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Terbukti dengan adanya konflik antara penguasa dan rakyat pribumi sebagai kaum pekerja, yaitu para pekerja perkebunan dan buruh pabrik sebagai dampak dari kebijakan pemerintah kolonial. Kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah tersebut hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan swasta asing.
Peralihan kebijakan dari penanaman paksa menjadi penanaman bebas pada tahun 1870 menarik perusahaan swasta untuk menanamkan modal. Salah satu bisnis
yang berkembang pada masa itu ialah industri gula. Sidoarjo sebagai salah satu daerah penghasil gula terbesar pada masa itu menjadikan tempat ini sebagai tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya melalui bisnis perkebunan tebu dan
pabrik gula. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengetahui pengaruh kebijakan pemerintah kolonial terhadap perekonomian dalam bidang industri gula, khususnya di Kabupaten Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis dengan empat tahapan penelitian sejarah. Pertama, heuristik yang berupa pengumpulan sumber-sumber sejarah dalam bentuk tulisan yang otentik. Kedua ialah kritik, yaitu melakukan kritik
atau pemeriksaan terhadap sumber-sumber yang telah ditemukan, baik dari isi maupun kondisi fisiknya. Ketiga, interpretasi, mencari fakta-fakta sejarah yang ada
pada sumber sebagai tujuan untuk relevansi penulisan. Keempat, histroriografi, yaitu penyampaian melalui tulisan berdasarkan fakta sejarah yang diangkat dari sumbersumber
terkait yang telah melalui proses kritik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan politik ekonomi liberal yang dicetuskan pada tahun 1870 telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri gula di Sidoarjo, namun ternyata perkembangan tersebut belum mampu memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan rakyat. Terbukti dengan adanya konflik antara penguasa dan rakyat pribumi sebagai kaum pekerja, yaitu para pekerja perkebunan dan buruh pabrik sebagai dampak dari kebijakan pemerintah kolonial. Kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah tersebut hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan swasta asing.
Refbacks
- There are currently no refbacks.