PERUBAHAN SISTEM PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEADAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 1961-1976

Anisak Eva Susanti,

Abstract


ABSTRAK

 

Sejak tahun 1961 sampai tahun 1976 Merapi mengalami letusan sebanyak tiga kali. Pertama, letusan Merapi yang menelan korban sebanyak 6 jiwa tahun 1961. Kedua, letusan Merapi dengan korban sebanyak 3 jiwa pada tahun 1969 Ketiga, letusan Merapi dengan korban 29 jiwa tahun 1976. Erupsi ini berdampak pada kerusakan hunian, pemukiman/pekarangan, lahan pertanian (sawah dan pertanian lahan kering). Akibat erupsi Gunung Merapi, pertanian juga mengalami perubahan. Perubahan sistem pertanian ini terjadi dari sistem perladangan ke sistem tegalan kemudian ke sistem persawahan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran umum Kabupaten Sleman, perubahan sistem pertanian, dan dampaknya terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Sleman tahun 1961-1976.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Metode penelitian meliputi empat hal: pertama, heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber, merupakan tahap pengkajian terhadap otentisitas dan kredibilitas sumbersumber yang diperoleh yaitu dari segi fisik dan isi sumber. Ketiga, interpretasi yaitu dengan mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta sejarah yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian sintesis dalam bentuk karya sejarah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadaan geografis, karakteristik wilayah, keadaan demografi dan kondisi sosial ekonomi telah menjadikan Kabupaten Sleman menjadi wilayah yang potensial untuk wilayah pertanian. Kabupaten Sleman terbagi dalam beberapa wilayah seperti berdasarkan karakteristik wilayah, berdasarkan letak kota dan mobilitas kegiatan masyarakat, dapat dibedakan fungsi kota sebagai berikut: wilayah aglomerasi, wilayah sub urban, dan wilayah fungsi khusus/wilayah penyangga. Akibat erupsi Gunung Merapi, pertanian juga mengalami perubahan. Perubahan sistem pertanian ini terjadi dari sistem perladangan ke sistem tegalan kemudian ke sistem persawahan. Dampak dari perubahan sistem pertanian di bidang ekonomi adanya kemajuan teknologi di bidang pertanian, mata pencaharian, dan pendapatan. Dampak social berkaitan dengan sikap dan perilaku masyarakat, serta religi.


Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.