PENGERAHAN TENAGA KERJA DALAM PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN JALUR SEMARANG-KEDUNGJATI 1864-1870
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem ketenagakerjaan dan juga proses pembangunan jalur kereta api Semarang-Kedungjati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang menggunakan empat tahapan penelitian. Tahapan penelitiannya adalah heuristik, verifikasi atau kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengerahan tenaga kerja dalam pembangunan jalur kereta api Semarang-Kedungjati tahun 1864-1870 setidaknya membutuhkan kurang lebih 941 pekerja pembangunan per hari dan sekitar 368736 pekerja per 14 bulan kerja dari tahun 1867-1868. Ada dua sistem dalam pembayaran upah tenaga kerja, yaitu upah harian dan upah atas dasar kontrak. Pembangunan perkeretaapian jalur Semarang-Kedungjati ini setidaknya mengeluarkan 57,50 persen dari total pengeluaran pembangunan hanya untuk membayar para pekerja. Dampaknya menyebabkan Kedungjati menjadi daerah yang ramai. Kedungjati menjadi tempat untuk beristirahat para pekerja, pada mulanya dengan bertempat tinggal di pondok-pondok sederhana, seperti gubuk dari bamboo, bahkan banyak yang bermalam di emperan. Pembangunan jalur kereta api ini juga merangsang bertumbuhnya ekonomi pasar pada wilayah Karesidenan Semarang
Kata Kunci: Pekerja, Kereta Api, Semarang-Kedungjati.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.