KONTRIBUSI MAJALAH MANGLE TERHADAP EKSISTENSI KEBUDAYAAN SUNDA DI BANDUNG TAHUN 1957-1980
Abstract
Perkembangan pers di Indonesia mempunyai perjalanan yang cukup panjang hingga setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekannya. Berbagai media pers tumbuh secara bertahap di Indonesia, salah satunya adalah Majalah Mangle yang berada di Bandung. tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pertumbuhan pers Sunda di Bandung 1900-1980, perkembangan Majalah Mangle di Bandung tahun 1957-1980, dan kontribusi Majalah Mangle terhadap eksistensi kebudayaan Sunda di Bandung tahun 1957-1980. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa pertumbuhan pers berbahasa Sunda sebelum kemerdekaan atau sesudah kemerdekaan dipengaruhi oleh kepentingan golongan seperti politik, ekonomi, dan kebudayaan. Salah satunya seperti Majalah Mangle di Bandung yang memuat perihal kebudayaan Sunda. Majalah Mangle tumbuh beriringan dengan media massa berbahasa Sunda lainnya. Majalah Mangle dari tahun 1957-1980 mengalami banyak perkembangan baik dari visualisasi, isi, kepengurusan hingga pemasarannya. Jika pada awal-awal berdirinya Majalah Mangle mempunyai banyak kekurangan, maka pada masa selanjutnya Mangle mengalami kemajuan dan tampil lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal kebudayaan Sunda Majalah Mangle mempunyai andil besar dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan Sunda terutama dalam bidang bahasa Sunda, sastra Sunda, dan Kesenian Sunda. Andil terbesar Mangle yaitu pada perkembangan sastra Sunda. Mangle banyak melahirkan sastrawan-sastrawan Sunda seperti salah satunya Wahyoe Wibisana.
Kata Kunci: Bandung, Majalah, Mangle
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.