SEJARAH PERSEPAKBOLAAN DI SURAKARTA : DARI PERKEMBANGAN SAMPAI PEMBANGUNAN STADION SRIWEDARI 1920-1948

Muhammad Ajib Al’alawi,

Abstract


Masuknya sepak bola di Surakarta ditandai ketika para tentara Belanda bermain di halaman Benteng Vastenburg. Sepak Bola semakin berkembang dengan banyak didirikan klub dan salah satunya Persatuan Sepak Bola Surakarta atau PERSIS. R. Ng. Reksodiprojo sebagai pemimpin PERSIS membantu terbentuknya PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia pada 19 April 1930. Paku Buwono X sebagai raja Surakarta ingin membangun stadion dengan nama Stadion Sriwedari. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui awal masuknya sepak bola di Surakarta, perkembangan sepak bola di Surakarta sampai dengan dibangunnya Stadion Sriwedari dan perkembangan sepak bola Surakarta pasca pembangunan stadion Sriwedari.

Hasil penelitian ini menunjukkan awal mula masuknya sepak bola di Surakarta pada tahun 1906, ditandai dengan berdirinya bond-bond seperti Romeo, MARS, De Leeuw, Hisbul Waton dan Sport. Bond tersebut menjadi awal mula berdirinya Persatuan Sepak Bola Surakarta/PERSIS pada 8 November 1923. Stadion Sriwedari dibangun pada tahun 1932 atas perintah Paku Buwono X sebagai Raja Surakarta. Pada tahun 1935 PERSIS menjadi juara dalam turnamen PSSI. Hal itu menandakan perkembangan sepak bola di Surakarta. Setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada 9 September 1948, diadakan Pekan Olahraga Nasional pertama di Surakarta dengan Stadion Sriwedari sebagai tempat pelaksanaannya.

 

Kata Kunci : Sepak Bola, PERSIS, Stadion Sriwedari.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.