TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHALIDIYAH DAN EKSISTENSINYA DI PLOSOKUNING TAHUN 1954-1995

Abstract

Interaksi dengan Timur Tengah termasuk Arab berdampak besar bagi proses islamisasi bangsa Indonesia. Dampak yang terjadi, muncul dan berkembang berbagai tarekat yang turut berperan dalam islamisasi masyarakat. Tarekat dalam perkembanganya mampu menarik hati masyarakat sehingga dapat menyebar dan diterima terutama di Jawa. Tarekat tersebut dibawa oleh jamaah haji pasca kembali dari mekah, satu diantaranya adalah Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Dalam perkembanganya tarekat ini mampu menyebar dan berkembang di Plosokuning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Jawa, proses masuk dan perkembangan di Plosokuning dan pengaruhnya dalam bidang sosial, budaya dan sosial, ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tarekat pada pertengahan abad ke-19 di Jawa mampu berkembang dengan baik. Berbagai macam tarekat mampu tumbuh dan berkembang disana salah satunya Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Munculnya Tarekat ini dipengaruhi oleh adanya interaksi antara Muslim di Jawa dengan Mekah melalui ibadah haji. Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah berkembang hingga ke berbagai wilayah salah satunya di Plosokuning pada tahun 1954. Dalam perkembanganya Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Plosokuning mendapatkan respon positif dari masyarakat. Terjadinya arus modernisasi direspon secara terbuka sehingga tarekat ini mampu bertahan di tengah perkembangan zaman. Pada tahun 1970-an Plosokuning dikenal sebagai kampung miskin. Faktor utamanya adalah ketidakmampuan mereka dalam menyesuaikan diri dengan kondisi zaman. Hal tersebut mempengaruhi tindakan, mentalitas serta pola pikir. Pengaruh dari adanya Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yakni, menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap keseimbangan dalam hidup, meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat melalui program kewirausahaan sehingga masyarakat sejahtera.

Kata Kunci: Tarekat, Naqsyabandiyah Khalidiyah, Plosokuning