PERKEMBANGAN JALUR KERETA API LINTAS PERCABANGAN STASIUN LEMPUYANGAN – STASIUN KEBONPOLO 1898-1976

Christian Aditya Pratama,

Abstract


Kereta api merupakan cara yang ditempuh pemerintah kolonial guna menanggulangi permasalahan pengangkutan hasil bumi. Pembangunan proyek pengadaan jalur akhirnya dimenangkan oleh perusahaan swasta NIS (Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij) dengan membangun rute pertama yang menghubungkan Semarang-Surakarta-Yogyakarta. NIS mulai merambah pada jalur-jalur percabangan yang menghubungkan daerah-daerah lain di Yogyakarta. Salah satunya jalur cabang yang menghubungkan Yogyakarta dan Magelang. Jalur cabang antara Yogyakarta dan Magelang dibuka  pemerintah untuk mengakomodasi pengangkutan hasil bumi dan industri menuju daerah pelabuhan. Adapun penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui perkembangan jalur cabang masa kolonial, Jepang, Indonesia merdeka hingga menjelang penutupan jalur. Pembukaan jalur percabangan antara Stasiun Lempuyangan hingga Stasiun Kebonpolo sebagai solusi pemerintah untuk mempersingkat jauhnya rute pengiriman barang hasil bumi menuju pelabuhan di Semarang. Bergantinya pemerintahan dan penguasa  dari  masa  kolonial,  Jepang hingga Indonesia merdeka turut memberikan  pengaruhnya masing-masing dalam pemanfaatan jalur percabangan untuk berbagai aktivitas sesuai kepentingan pemerintah saat itu. Munculnya aspek-aspek kehidupan baru di masyarakat yang terlewati jalur kereta api, turut menimbulkan perubahan sosial dan ekonomi di masyarakat. Munculnya pusat-pusat perekonomian baru juga menjadi satu dari sekian banyak dampak adanya jalur percabangan yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Kota Magelang ini.

 

Kata Kunci: Jalur, Kereta Api, Stasiun Lempuyangan - Stasiun Kebonpolo


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.