Gerakan sosial modern: seruan boikot produk afiliasi Israel melalui media sosial
Abstract
Artikel ini menganalisis tentang bagaimana gerakan sosial boikot dalam menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi untuk menyuarakan pesan, meningkatkan kesadaran publik, dan menekan perusahaan serta institusi terkait dengan Israel. Konflik Israel-Palestina yang kembali memanas pada kuartal keempat tahun 2023 memicu respons masyarakat melalui gerakan sosial Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) di Indonesia. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis konten media sosial, penelitian ini menjelaskan bagaimana gerakan sosial modern beradaptasi dengan teknologi dan konektivitas global untuk mencapai tujuannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa gerakan boikot produk Israel memanfaatkan pesan-pesan yang kuat, dukungan emosional, dan strategi inklusif di media sosial untuk memobilisasi partisipasi luas dari masyarakat dan menciptakan tindakan kolektif di dunia nyata. Respons yang signifikan di media sosial mencerminkan penerimaan tinggi terhadap gerakan ini dan menegaskan daya dorong yang kuat terhadap perubahan nyata. Dengan respons positif dan penyebaran pesan yang cepat, gerakan ini bukan hanya eksis di ruang digital tetapi berhasil melibatkan masyarakat secara nyata, menciptakan solidaritas global, dan memperluas dampak gerakan dari dunia maya ke dunia nyata. Analisis konten media sosial menyoroti jenis pesan yang dominan, penggunaan tagar, slogan, dan emoji sebagai identitas gerakan. Selain itu, pesan-pesan juga memberikan daftar produk boikot dan alternatif lokal, mendukung aspek ekonomi gerakan ini. Dengan memadukan pesan emosional, informasi praktis, dan strategi inklusif, gerakan boikot produk Israel berhasil menciptakan kesadaran tinggi terhadap isu Palestina dan memotivasi tindakan kolektif yang nyata dari masyarakat Indonesia. Penelitian ini memberikan sebuah analisis tentang bagaimana strategi komunikasi yang efektif dan adaptif di media sosial dapat mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat terkait gerakan sosial tertentu.
Kata kunci: boikot produk, Israel-Palestina, gerakan sosial, media sosial
Abstract
This article analyzes how the social boycott movement uses social media as a communication tool to voice messages, raise public awareness, and pressure companies and institutions related to Israel. The Israeli-Palestinian conflict, which heated up again in the fourth quarter of 2023, triggered a public response through the Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) social movement in Indonesia. With a qualitative descriptive approach and analysis of social media content, this study explains how modern social movements are adapting to technology and global connectivity to achieve their goals. The results of the analysis show that the boycott of Israeli products makes use of strong messages, emotional support, and inclusive strategies on social media to mobilize broad participation from the public and create collective action in the real world. The significant response on social media reflects the high acceptance of this movement and confirms the strong impetus for real change. With a positive response and rapid dissemination of messages, this movement not only exists in the digital space but has succeeded in engaging the community in real life, creating global solidarity, and expanding the impact of the movement from cyberspace to the real world. The analysis of social media content highlights the dominant types of messages, the use of hashtags, slogans, and emojis as the identity of the movement. In addition, the messages also provided a list of boycotted products and local alternatives, supporting the economic aspects of the movement. By combining emotional messages, practical information, and inclusive strategies, the boycott of Israeli products has succeeded in creating a high awareness of the Palestinian issue and motivating real collective action from the Indonesian people. This study provides an analysis of how effective and adaptive communication strategies on social media can affect people's attitudes and actions related to certain social movements.
Keywords: product boycott, Israel-Palestine, social movement, social mediaKeywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v7i4.23098
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Azmi Alfarisi
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.