Agama sebagai produk: membedah komodifikasi Agama Islam dalam industri media perfilman dan periklanan

Aisyah Humaira, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Komodifikasi merupakan sebuah proses transformasi atau pengubahan suatu nilai guna menjadi suatu nilai yang dapat dikomersilkan atau dijual. Dalam konteks yang lebih luas, komodifikasi tidak hanya terbatas pada barang fisik saja, melainkan pada aspek-aspek abstrak seperti nilai-nilai keagamaan. Kajian ini meneliti fenomena komodifikasi agama Islam pada industri media perfilman dan periklanan. Dalam kajian ini, metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mengidentifikasi penelitian terkini mengenai komodifikasi agama Islam. Selanjutnya, konteks ekonomi politik dikaji melalui analisis kualitatif tentang bagaimana prinsip-prinsip agama membentuk taktik pemasaran iklan dan produksi film. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman menyeluruh tentang fungsi pemain utama, peraturan, dan dinamika pasar. Teori yang digunakan dalam kajian ini ialah Teori Ekonomi Politik dan Teori Semiotika. Teori Ekonomi Politik memberikan kerangka untuk mengkaji bagaimana komodifikasi agama Islam menciptakan nilai ekonomi. Analisis ini mengidentifikasi peran dunia usaha, kebijakan pemerintah, dan dinamika pasar dalam memahami bagaimana nilai-nilai agama diintegrasikan ke dalam strategi perekonomian. Konsep semiotika, khususnya tokoh seperti Ferdinand Saussure, Charles Sanders Peirce, dan Roland Barthes menjadi alat analisis untuk mendekonstruksi simbolisme agama di media. Analisis semiotika membantu kita memahami bagaimana simbol-simbol ini dibuat, diinterpretasikan, dan digunakan dalam konteks pemasaran dan film. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memahami kompleksitas dinamika ekonomi dan semiotika yang terlibat dalam proses komodifikasi keagamaan. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa makna agama telah menjelma menjadi komoditas yang dapat dijual dan diinterpretasikan dalam konteks ekonomi politik dan analisis simbolik. Terdapat kritik terhadap komodifikasi agama Islam dengan menyebutkan kekhawatiran akan potensi kerugian yang ditimbulkannya terhadap nilai-nilai agama, perilaku stereotip, dan distorsi makna. Kajian ini berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana komodifikasi Islam berdampak pada tren dalam industri film dan periklanan. Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya aspek moral dan kemasyarakatan, menggarisbawahi perlunya pendekatan seimbang yang mempertimbangkan faktor ekonomi dan agama dalam masyarakat.

Kata kunci: komodifikasi agama, islam, semiotik, ekonomi politik, media, periklanan, perfilman

 

Abstract

Commodification is a process of transforming or changing a useful value into a value that can be commercialized or sold. In a broader context, commodification is not only limited to physical goods, but also to abstract aspects such as religious values. This study examines the phenomenon of Islamic religious commodification in the film and advertising media industry. In this study, the method used is a qualitative method with a literature review approach. A literature review was conducted to identify the latest research on the commodification of the Islamic religion. Furthermore, the context of political economy is examined through a qualitative analysis of how religious principles shape advertising marketing tactics and film production. This approach allows for a thorough understanding of the key players' functions, regulations, and market dynamics. The theories used in this study are Political Economy Theory and Semiotic Theory. Political Economy Theory provides a framework for examining how the commodification of Islam creates economic value. This analysis identifies the role of the business world, government policies, and market dynamics in understanding how religious values are integrated into economic strategies. The concept of semiotics, especially figures such as Ferdinand Saussure, Charles Sanders Peirce, and Roland Barthes, has become an analytical tool to deconstruct religious symbolism in the media. Semiotic analysis helps us understand how these symbols are created, interpreted, and used in marketing and film contexts. The purpose of this study is to understand the complexity of economic dynamics and semiotics involved in the process of religious commodification. The results of this study show that the meaning of religion has been transformed into a commodity that can be sold and interpreted in the context of political economy and symbolic analysis. There is criticism of the commodification of Islamic religion, citing concerns about the potential harm it causes to religious values, stereotypical behavior, and distortion of meaning. This study contributes to the understanding of how Islamic commodification impacts trends in the film and advertising industries. The statement underscored the importance of moral and societal aspects, underscoring the need for a balanced approach that considers economic and religious factors in society. Keywords: commodification of religion, islam, semiotics, political economy, media, advertising, cinema

Keywords


komodifikasi agama, islam, semiotik, ekonomi politik, media, periklanan, perfilman

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v7i4.23095

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Aisyah Humaira

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats