Inklusi digital : persepsi masyarakat terhadap penyandang disabilitas sebagai model iklan pada brand fashion layak official
Abstract
Inklusi digital bagi penyandang disabilitas bukan hanya menjadi suatu tanggung jawab sosial, tetapi juga menjadi dasar yang kuat untuk membentuk model fashion yang diakui sebagai "Layak Official". Makalah ini menjelaskan bagaimana integrasi inklusi digital dalam industri fashion dapat menciptakan model Layak Official yang menghargai keberagaman dan mempromosikan kesetaraan aksesibilitas. Model ini mewakili sebuah merek fashion yang tidak hanya memprioritaskan gaya, tetapi juga memperkuat identitasnya melalui komitmen terhadap inklusi dan responsivitas terhadap kebutuhan konsumen dengan disabilitas. Model fashion "Layak Official" ini mencakup desain pakaian yang mempertimbangkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Hal ini termasuk perancangan yang mempertimbangkan keterbatasan fisik, seperti penempatan resleting yang mudah dijangkau atau desain yang memudahkan pemakaian bagi mereka dengan keterbatasan motorik. Selain itu, platform digital untuk model fashion ini harus dirancang dengan fokus pada aksesibilitas. Antarmuka yang ramah disabilitas, opsi navigasi yang intuitif, dan deskripsi produk yang menyeluruh akan memastikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi semua konsumen. Model ini juga menekankan pentingnya representasi yang inklusif dalam kampanye iklan dan promosi. Merek fashion "Layak Official" akan memilih model dari berbagai latar belakang dan kemampuan, menciptakan citra yang merefleksikan keberagaman masyarakat. Kampanye ini dapat memberikan dampak positif, membangun kesadaran masyarakat, dan merangsang konversasi tentang kebutuhan penyandang disabilitas di dunia fashion. Brand fashion ini berkomitmen untuk mendukung keterampilan dan bakat dalam komunitas penyandang disabilitas. Inisiatif seperti pelatihan kerja, kolaborasi dengan desainer disabilitas, atau kampanye amal untuk mendukung organisasi yang berfokus pada kesejahteraan penyandang disabilitas menjadi bagian integral dari model ini. Melalui pendekatan inklusi digital ini, model fashion "Layak Official" bukan hanya tentang menawarkan produk atau gaya, tetapi juga tentang membentuk citra merek yang menghargai dan merangkul keberagaman. Melalui pendekatan ini, sebuah merek fashion dapat membangun identitas yang positif dan membuktikan bahwa gaya dapat diakses dan dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali.
Kata kunci: inklusi digital, media digital, penyandang disabilitas
Abstract
Digital inclusion for people with disabilities is not only a social responsibility, but also a strong basis for shaping fashion models that are recognized as "Worthy Official". This paper explains how the integration of digital inclusion in the fashion industry can create a Layak Official model that values diversity and promotes accessibility equality. This model represents a fashion brand that not only prioritizes style, but also strengthens its identity through a commitment to inclusion and responsiveness to the needs of consumers with disabilities. This "Worthy Official" fashion model includes clothing designs that consider comfort and accessibility for people with disabilities. This includes designs that take into account physical limitations, such as the placement of zippers that are easy to reach or designs that make it easier to wear for those with motor limitations. In addition, this digital platform for fashion models must be designed with a focus on accessibility. The disability-friendly interface, intuitive navigation options, and thorough product descriptions will ensure a pleasant shopping experience for all consumers. The model also emphasizes the importance of inclusive representation in advertising and promotional campaigns. The fashion brand "Layak Official" will choose models from various backgrounds and abilities, creating an image that reflects the diversity of society. This campaign can have a positive impact, build public awareness, and stimulate conversation about the needs of people with disabilities in the fashion world. This fashion brand is committed to supporting skills and talents in the disability community. Initiatives such as job training, collaborations with disability designers, or charitable campaigns to support organizations focused on the welfare of people with disabilities are integral to this model. Through this digital inclusion approach, the "Worthy Official" fashion model is not only about offering a product or style, but also about shaping a brand image that values and embraces diversity. Through this approach, a fashion brand can build a positive identity and prove that style is accessible and enjoyed by everyone, without exception.
Keywords: digital inclusion, digital media, people with disabilitiesKeywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v7i3.23070
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Athallah Hana Anintya
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.