Praktik komunikasi ritual dalam budaya Merariq: studi kasus pada budaya pernikahan Suku Sasak Lombok
Awanis Akalili, Ilmu Komunikasi UNY, Indonesia
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) Praktik komunikasi ritual yang dilakukan Suku Sasak dalam budaya merariq; (2) Komunikasi verbal dan nonverbal yang berlangsung pada proses praktik budaya merariq; (3) Komunikasi interpersonal yang dilakukan pelaku budaya merariq dalam membangun hubungan interpersonal; (4) Komunikasi yang menekan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan perempuan melakukan pernikahan setelah adanya praktik budaya merariq; dan (5) Respon yang ditunjukkan setelah mendapat paksaan untuk menikah setelah praktik budaya merariq dilakukan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data adalah wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Komunikasi ritual dalam budaya merariq mengalami transformasi yang terlihat dari adanya proses atau tahapan yang tidak dijalankan; (2) Komunikasi interpersonal yang berlangsung tidak sepenuhnya efektif karena aspek-aspek komunikasi efektif seperti keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, dan kesetaraan yang kurang terpenuhi; (3) Kurangnya kesetaraan membentuk komunikasi yang cenderung menekan perempuan;4) Kekeliruan dalam memahami konteks komunikasi dalam budaya merariq membentuk stigma negatif bagi perempuan.
Kata kunci : Budaya Merariq, Ketimpangan Gender, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Ritual
Abstract
This research aims to describe: (1) Ritual communication practices carried out by the Sasak Tribe in merariq culture; (2) Verbal and nonverbal communication that takes place in the process of merariq cultural practices; (3) Interpersonal communication carried out by merariq cultural actors in building interpersonal relationships; (4) Communication that pressures both directly and indirectly carried out to get women's consent to marry after the practice of merariq culture; and (5) The response shown after being forced to marry after the practice of merariq culture is carried out. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection methods is interviews. The results of this study show: (1) Ritual communication in merariq culture undergoes a transformation that can be seen from the process or stages that are not carried out; (2) Interpersonal communication that takes place is not fully effective because aspects of effective communication such as openness, empathy, support, positive feelings, and equality are not fulfilled; (3) Lack of equality forms communication that tends to suppress women; (4) Mistakes in understanding the context of communication in merariq culture form a negative stigma for women
Keywords : Gender Inequality, Merariq Culture, Interpersonal Communication, Ritual CommunicationKeywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v6i4.20980
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Rahmatullah Assyihabi, Awanis Akalili
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.