REPRESENTASI BUDAYA JAWA PROGRAM ACARA ANGKRINGAN DI TVRI STASIUN YOGYAKARTA

Twista Gilang Ramadhan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Suranto Aw, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi Budaya Jawa yang ditampilkan dalam program acara Angkringan di TVRI Jogja. Penelitian ini menggunakan pendekatan  penelitian kualitatif deskiptif. Subyek penelitian adalah Program Acara “Angkringan” di staisun TVRI Jogja. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dengan metode purposive sampling. Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan peer validation. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi semiotika model John Fiske untuk menganalisis representasi Budaya Jawa dalam program acara Angkringan di TVRI menggunakan kode-kode sosial yaitu, level realitas, level representasi, dan level ideology. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi Budaya Jawa Acara Angkringan di TVRI Stasiun Yogyakarta adalah aktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya Jawa. Beberapa nilai luhur Budaya Jawa pada seluruh episode tahun 2019 yaitu Memayu Hayuning Bawana, Ibu Bumi Bapa Akasa, Bandha Titipan Nyawa Gadhuhan Pangkat Sampiran, Aja Ketungkul Marang Kalungguhan Kadonyan Lan Kemareman, Ana Dina Ana Upa, Ngelingana Tembe Mburine, Ngunduh Wohing Pakarti. Representasi tersebut dapat dilihat dari setiap pengadeganan, penokohan, watak, kostum, setting, dan tata kamera (misse en scene).

Kata kunci: Budaya Jawa, nilai luhur, representasi, John Fiske, Program Angkringan Jogja

 

Abstract

            This study aimed to determine the representation of the great value of Javanese culture that is displayed in the Angkringan program on TVRI Jogja. The method used in this research is qualitative descriptive method. The subject of this research is Angkringan program on TVRI Jogja. The data collected by documentation and purposive sampling method The validity of the data in this study was tested by peer validation. This research uses the John Fiske model of semiotic content analysis technique to analyze the representation of Javanese culture in the Angkringan program on TVRI using social codes, namely, the level of reality, the level of representation, and the level of ideology. The results show that there are also representations of the eight noble features of Javanese culture, namely Memayu Hayuning Bawana, Ibu Bumi Ayah Akasa, Bandha Titipan Nyawa Gadhuhan Pangkat Sampiran, Aja Ketungkul Marang Kalayaan Kadonyan Lan Kemareman, Ana Dina Ana Upa, Ngelingana Tembe Mburine, Ngunduh Wohing Pakarti. There are all the episodes in 2019. This representation can be seen from each modeling, characterization, character, costume, setting, and camera system (misse en scene).

Kata kunci: Javanese culture, great value, representation, John Fiske models, Angkringan on TVRI Jogja



Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v4i1.18509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Twista Gilang Ramadhan, Suranto Aw

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats