TINGKAT KERENTANAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI CIREMAI DI KECAMATAN ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kerentanan fisik, kerentanan sosial,
kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan terhadap terjadinya bencana erupsi Gunungapi Ciremai (2) tingkat dan sebaran kerentanan bencana erupsi Gunungapi Ciremai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh unit lahan yang ada di Kecamatan Argapura. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah analisis pengharkatan (scoring), analisis tumpang susun (overlay), dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Tingkat kerentanan fisik memiliki dua tingkat, kerentanan sedang dan rendah. Tingkat kerentanan sosial memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan ekonomi memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan lingkungan memiliki tiga, tingkat kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. (2) Tingkat dan sebaran kerentanan bencana erupsi Gunungapi Ciremai memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan tinggi dengan luas 60 ha atau 0,75% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian kecil berada di Desa Cikaracak dan Sukasari Kaler. Tingkat kerentanan sedang dengan luas 6.120 ha atau 74,9% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian besar berada di Desa Cikaracak, Mekar Wangi, Gunung Wangi, Haurseah, Argalingga, Argamukti, Sadasari, Sukadana, Sukasari Kaler, SukaSari Kidul, Sagara, dan Cibunut, serta sebagian kecil berada di Desa Heubeulisuk dan Teja Mulya. Tingkat kerentanan rendah dengan luas 1.990 ha atau 24,35% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian besar mendominasi di Desa Tejamulya dan Heubeulisuk, serta sebagian kecil berada di Desa Argalingga, Argamukti, dan Cibunut.
kerentanan ekonomi, dan kerentanan lingkungan terhadap terjadinya bencana erupsi Gunungapi Ciremai (2) tingkat dan sebaran kerentanan bencana erupsi Gunungapi Ciremai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh unit lahan yang ada di Kecamatan Argapura. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah analisis pengharkatan (scoring), analisis tumpang susun (overlay), dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Tingkat kerentanan fisik memiliki dua tingkat, kerentanan sedang dan rendah. Tingkat kerentanan sosial memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan ekonomi memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan lingkungan memiliki tiga, tingkat kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. (2) Tingkat dan sebaran kerentanan bencana erupsi Gunungapi Ciremai memiliki tiga tingkat, kerentanan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kerentanan tinggi dengan luas 60 ha atau 0,75% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian kecil berada di Desa Cikaracak dan Sukasari Kaler. Tingkat kerentanan sedang dengan luas 6.120 ha atau 74,9% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian besar berada di Desa Cikaracak, Mekar Wangi, Gunung Wangi, Haurseah, Argalingga, Argamukti, Sadasari, Sukadana, Sukasari Kaler, SukaSari Kidul, Sagara, dan Cibunut, serta sebagian kecil berada di Desa Heubeulisuk dan Teja Mulya. Tingkat kerentanan rendah dengan luas 1.990 ha atau 24,35% dari total luas wilayah Kecamatan Argapura, sebagian besar mendominasi di Desa Tejamulya dan Heubeulisuk, serta sebagian kecil berada di Desa Argalingga, Argamukti, dan Cibunut.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1