PEMANFAATAN PEKARANGAN DALAM UPAYA KETAHANAN PANGAN WARGA DESA KARANG GONDANG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pemanfaatan dan pengelolaan pekarangan warga, (2) Hambatan-hambatan pemanfaatan dan pengelolaan pekarangan yang dihadapi warga, (3) Ketahanan pangan warga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh kepala rumah tangga (KRT) di Desa Karang Gondang yang memiliki dan memanfaatkan pekarangan dengan jumlah total 387 KRT. Sampel dalam penelitian ini adalah Dusun Cokrah dan Dusun Sengkarang-Tembogo yang diambil dengan teknik purposive area sampling atas dasar pertimbangan aksesibilitas. Berdasarkan rumus Slovin dengan taraf signifikansi 95% maka sampel penelitian ini berjumlah 148 KRT. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, diagram, dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pekarangan digunakan untuk berbagai bentuk pemanfaatan yang meliputi bercocok tanam, perikanan, dan peternakan. Pemanfaatan pekarangan paling banyak dilakukan adalah bercocok tanam (97,23%). Variasi bentuk pemanfaatan pekarangan yang paling banyak dilakukan adalah bercocok tanaman dan peternakan (61,49%). Variasi pemanfaatan pekarangan untuk bercocok tanam, peternakan, dan perikanan responden Dusun Cokrah lebih tinggi (12,35%) dibandingkan responden Dusun Sengkarang-Tembogo (7,46%). Pengelolaan dalam memanfaatkan pekarangan meliputi upaya persiapan yaitu mempersiapkan lahan, alat, dan bahan, pembibitan, perawatan/pemeliharaan, hingga panen dan kegiatan setelah panen. Pengelolaan pekarangan yang perlu diperhatikan dalam bercocok tanam adalah jarak antar tanaman dan penyiraman, untuk perikanan adalah kontrol air kolam dan pemberian pakan ikan, sedangkan untuk peternakan adalah pemberian pakan dan minum. (2) Hambatan pemanfaatan pekarangan paling tinggi adalah rasa bingung untuk menanam tanaman yang cocok pada lahan kosong (57,43%). Selisih terbesar hasil persentase hambatan yang dialami oleh kedua dusun adalah kurangnya sosialisasi pemerintah dan lembaga pemberi sosialisasi (33,67%). Hambatan dalam pengelolaan tanaman adalah musim, hama, dan teknik pengelolaan pekarangan. Hambatan dalam mengelola perikanan dan peternakan adalah adanya gangguan virus, penyakit, dan besarnya modal untuk pengelolaan. (3) Ketahanan pangan sebagian besar rumah tangga responden (60,81%) dalam keadaan tahan pangan. Ketahanan pangan rumah tangga responden Dusun Cokrah (65,43%) lebih tinggi dibandingkan Dusun Sengkarang-Tembogo (55,22%). Terdapat hubungan positif antara variasi pemanfaatan pekarangan dengan ketahanan pangan.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Geo Educasia - S1