KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN ALASAN MIGRAN DALAM MENENTUKAN LOKASI PERMUKIMAN DI WILAYAH PERI URBAN KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

Rosa Ambar Astiti,

Abstract


"> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kondisi sosial migran; 2) Kondisi
ekonomi migran; 3) Alasan migran dalam menentukan lokasi permukiman.
Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keruangan dengan tema analisis
struktur keruangan. Penentuan empat desa (Desa Tamanan, Wirokerten, Potorono dan
Baturetno) sebagai Wilayah Peri Urban menggunakan teori land use triangle: continum dan
dikhususkan pada zona bingkai desa-kota. Populasinya adalah 1.953 Kepala Rumah Tangga
(KRT) migran. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin, diperoleh sampel 95
KRT migran. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive proporsional insidental sampling.
Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
analisis data deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi sosial: (a) Pendidikan terakhir
didominasi oleh tamat SMA ; (b) Anggota rumah tangga 66,32% berjumlah 3-4 orang
(keluarga kecil); (c) Interaksi sosial sering dilakukan; (d) Komunikasi langsung banyak
dilakukan; (e) Kegiatan sosial masih ada dan kebanyakan berada di perkampungan,
sedangkan yang tidak ada berada di perumahan; (f) Kegiatan sosial paling banyak ronda yaitu
44,20%, kegiatan ini banyak dilakukan di perkampungan ; (g) Tidak terdapat persaingan
sebesar 92,60% dan tidak terdapat konflik sebesar 93,70%. 2) Kondisi Ekonomi: (a)
Pekerjaan utama dan sampingan paling banyak adalah sebagai wirausaha; (b) Pendapatan
utama di dominasi oleh golongan pendapatan sangat rendah Rp800.000 – Rp3.240.000 (c)
Pendapatan sampingan di dominasi oleh golongan pendapatan rendah Rp500.000-
Rp2.333.333; (d) Barang berharga yang banyak dimiliki berupa sepeda motor, 17,20% (e)
51,60% tidak punya tabungan, (f) 80,00% tempat tinggal milik sendiri. 3) Alasan migran
dalam menentukan lokasi permukiman yaitu keterjangkauan atau aksesibilitas 65,30%, dan
lokasi permukiman yang strategis 50,50%.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1