POTENSI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI OBJEK WISATA PANTAI WATU BALE DESA PASIR KECAMATAN AYAH KEBUMEN JAWA TENGAH
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) potensi yang ada di Objek Wisata Pantai Watu
Bale, (2) upaya pengembangan Objek Wisata Pantai Watu Bale, dan (3) arahan pengembangan pariwisata
di Objek Wisata Pantai Watu Bale yang sesuai dengan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi penelitian yaitu seluruh
wilayah Desa Pasir yang terdiri dari Dusun Ketanggung, Dusun Betah, dan Dusun Dilem. Sampel
penelitian ini adalah 2 orang pengelola Kelompok Kerja Wisata Zona Watu Bale, 2 orang masyarakat
sekitar yang ikut terlibat dalam upaya pengembangan, 2 orang wisatawan, 1 orang Kepala Desa Pasir, dan
2 orang dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Potensi fisik yang dimiliki yaitu laut, Karang Tegong,
kawasan konservasi hutan milik Perum Perhutani, kawasan lembah dan kawasan perbukitan. (2) Potensi
nonfisik yang dimiliki yaitu potensi sosial ekonomi berupa kerja bakti, gotong royong (sambatan),
kondangan, rewang, menjenguk orang sakit, pengajian dan yasinan, serta pelaksanaan kegiatan 17
Agustus. Potensi budaya yang dimiliki yaitu sedekah bumi, sedekah laut, kesenian ebeg, kesenian rebana,
dan tradisi kentongan. (3) Upaya pengembangan Objek Wisata Pantai Watu Bale yaitu, daya tarik berupa
miniatur Menara Eifell, tersedianya beberapa spot foto, sarana wisata, dan prasarana penunjang wisata.
(4) Arahan pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu, pengembangan harus melibatkan masyarakat
lokal, para pemangku kepentingan, serta dapat menampung pendapat organisasi masyarakat lokal. Selain
itu, harus pula dilakukan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana, penggunaan
sumber daya alam secara terbuka, peningkatan sektor usaha dan lapangan kerja, peningkatan aspek-aspek
daya dukung di sekitar lokasi, pengevaluasian dan monitoring secara periodik, pengembangan berbasis
pekerja lokal, pelatihan dan pendidikan pariwisata bagi pengelola, dan tak lupa peningkatan kegiatan
promosi
Bale, (2) upaya pengembangan Objek Wisata Pantai Watu Bale, dan (3) arahan pengembangan pariwisata
di Objek Wisata Pantai Watu Bale yang sesuai dengan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi penelitian yaitu seluruh
wilayah Desa Pasir yang terdiri dari Dusun Ketanggung, Dusun Betah, dan Dusun Dilem. Sampel
penelitian ini adalah 2 orang pengelola Kelompok Kerja Wisata Zona Watu Bale, 2 orang masyarakat
sekitar yang ikut terlibat dalam upaya pengembangan, 2 orang wisatawan, 1 orang Kepala Desa Pasir, dan
2 orang dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Potensi fisik yang dimiliki yaitu laut, Karang Tegong,
kawasan konservasi hutan milik Perum Perhutani, kawasan lembah dan kawasan perbukitan. (2) Potensi
nonfisik yang dimiliki yaitu potensi sosial ekonomi berupa kerja bakti, gotong royong (sambatan),
kondangan, rewang, menjenguk orang sakit, pengajian dan yasinan, serta pelaksanaan kegiatan 17
Agustus. Potensi budaya yang dimiliki yaitu sedekah bumi, sedekah laut, kesenian ebeg, kesenian rebana,
dan tradisi kentongan. (3) Upaya pengembangan Objek Wisata Pantai Watu Bale yaitu, daya tarik berupa
miniatur Menara Eifell, tersedianya beberapa spot foto, sarana wisata, dan prasarana penunjang wisata.
(4) Arahan pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu, pengembangan harus melibatkan masyarakat
lokal, para pemangku kepentingan, serta dapat menampung pendapat organisasi masyarakat lokal. Selain
itu, harus pula dilakukan peningkatan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana, penggunaan
sumber daya alam secara terbuka, peningkatan sektor usaha dan lapangan kerja, peningkatan aspek-aspek
daya dukung di sekitar lokasi, pengevaluasian dan monitoring secara periodik, pengembangan berbasis
pekerja lokal, pelatihan dan pendidikan pariwisata bagi pengelola, dan tak lupa peningkatan kegiatan
promosi
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Geo Educasia - S1