POTENSI WISATA MINAT KHUSUS DI JALUR PENDAKIAN SAPUANGIN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI, TEGALMULYO, KEMALANG, KLATEN

Alip Fatimah,

Abstract


Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) kajian keamanan dan kajian destinasi di Jalur Pendakian Sapuangin (2) tingkat kelayakan potensi wisata sebagai dasar optimalisasi pengembangan dan perintiasan wisata minat khusus di Jalur Pendakian Sapuangin. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pengharkatan/ skoring. Populasi Fisik meliputi keadaan fisik wilayah dan potensi obyek daya tarik wisata alam di jalur pendakian Sapuangin TNGM Tegalmulyo, Kemalang, Klaten. Populasi Non Fisik yang digunakan ialah pengelola, dan pemangku kebijakan wisata Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten. Sampel fisik meliputi keberadaan flora dan fauna, potensi ODTWA berbentuk darat, aksesibilitas, kondisi sekitar kawasan, iklim, sarana prasarana, dan ketersediaan air bersih. Penentuan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan memilih penduduk yang menjadi pengelola, pemangku kebijakan wisata di jalur pendakian Sapuangin. Sampel tersebut adalah 2 pengelola basecamp, Lurah Tegalmulyo, Kepala Dusun Pajegan, Ketua SAR (Search and Rescue) Klaten, Ketua Komunitas Sepeda 10 A.M Klaten, Kepala Resort Kemalang TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan Balai TNGM. Hasil penelitian menunjukan (1) Kajian keamanan dan kajian destinasi pariwisata di Jalur Pendakian Sapuangin saat ini sudah representatif untuk wisata minat khusus namun masih memiliki kekurangan atau diperlukan perbaikan pada aksesibilitas jalan yang rusak parah. Standar keamanan wisata minat khusus yang dipengaruhi oleh keadaan iklim juga perlu dilakukan. (2) Tingkat kelayakan potensi wisata minat khusus di Jalur Pendakian Sapuangin TNGM adalah layak dikembangkan dengan presentase kelayakan rata-rata adalah 83,46%. Skor terendah terdapat pada unsur penilaian kadar hubungan atau aksesibilitas yaitu 53% kelayakan yang berarti masih belum layak. Skor rendah selanjutnya adalah keadaan iklim yaitu 54,17% yang berarti perlu dilakukan penanggulangan standar keamanan wisata.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Geo Educasia - S1