ANALISIS LITOLOGI LAPISAN SEDIMEN BERDASARKAN METODE HVSR DAN DATA BOR DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK ANALYSIS OF SEDIMENT LAYER LITHOLOGY BASED ON HVSR METHOD AND BOREHOLE DATA IN OPAK FAULT LINES AREA

Arif Sudrajat,
Nugroho Budi Wibowo,
Denny Darmawan,

Abstract


Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang analisis litologi lapisan sedimen di kawasan jalur Sesar Opak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi kedalaman lapisan sedimen dan memetakan zona rawan gempa berdasarkan metode HVSR dan data bor di kawasan jalur Sesar Opak. Penelitian ini dilakukan di wilayah jalur Sesar Opak yang berada di daerah Bantul hingga Prambanan pada koordinat geografis 7,7580 LS – 7,9390 LS dan 110,3460 BT – 110,5320 BT dengan 86 titik penelitian. Data mikrotremor dianalisis menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi predominan dan faktor amplifikasi pada setiap titik penelitian.Hasil analisis mikrotremor digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan sedimen dan divalidasi menggunakan data bor di wilayah tersebut yang didapatkan dari Disperindagkop Bidang Pertambangan dan Energi Provinsi D.I. Yogyakarta untuk mendapatkan litologi lapisan sedimen wilayah penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan wilayah yang memiliki nilai ketebalan sedimen relatif tebal yakni 73,75 m sampai dengan 135,37 m berada di sebelah barat jalur Sesar Opak, bagian utara di wilayah Kalasan, Depok, Berbah bagian barat dan utara, Prambanan bagian barat, Piyungan bagian barat daya, Banguntapan dan Kotagede, Pleret bagian barat dan sebagian kecil Pleret bagian timur serta beberapa daerah lain yakni wilayah Kretek dan Pundong. Wilayah lain seperti Jetis, Imogiri, Panggang, Bambanglipuro, sebagian daerah Sewon, Piyungan bagian utara dan Prambanan bagian selatan cenderung memiliki ketebalan sedimen yang lebih tipis antara 3,7 m sampai 69,3 m. Daerah penelitian yang memiliki resiko rawan terhadap gempa bumi berada di Zona I (Bambanglipuro, Pundong dan Kretek) dan Zona IV (Kalasan, Depok, Berbah, Kotagede, Banguntapan, dan sebagian wilayah Prambanan) dengan ketebalan lapisan sedimen yang tebal (73,75 m sampai 135,37 m). Sedangkan daerah yang memiliki resiko rawan gempa bumi relatif lebih kecil berada di Zona II (Imogiri, Jetis dan sebagian daerah Pleret) dan Zona III (Sebagian daerah Prambanan dan Piyungan) dengan ketebalan lapisan sedimen tipis (3,7 m sampai 69,3 m).
Kata kunci: Sesar Opak , HVSR, mikrotremor
Abstract
The research about analysis of sediment layer lithology in Opak fault lines had been finished. The aim of this study was to identify variation of sediment layers lithology and mapping the earthquake-prone zones based methods HVSR and borehole data in the area of Opak fault lines. The area of this research was in the area of Opak fault lines which located in Bantul until Prambanan at geographical coordinates 7.7580 LS - 110.3460 LS and 7.9390 BT - 110.5320BT using 86 research points. The microtremor signals analyzed using Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) to get the predominan frequency and amplification factors at each point. The result of microtremor analysis was used to determine the value of sediment thickness (H) and was validated using borehole in the area to get sediment layers lithology of the research area. The results of this research indicate that area with thick sediment layer thickness is 73,75 m to 135,37 m was in west side of Opak fault lines, northen part of Kalasan, Depok, western part and northen part of Berbah, western part of Prambanan, southwestern part of Piyungan, Banguntapan and Kotagede, western part of Pleret and small region in eastern part of Pleret and others area like Kretek and Pundong. The other areas like Jetis, Imogiri, Panggang, Bambanglipuro, partially Sewon, northen part of Piyungan and southern part of Prambanan have thinner sediment thickness between 3,7 m to 69,3 m. The area of research which have risk-prone to earthquakes was in Zone I (Bambanglipuro, Pundong and Kretek) and Zone IV (Kalasan, Depok, Berbah, Kotagede, Banguntapan, and part of Prambanan) with thick sediment layer thickness (73, 75 m to 135.37 m). While the risk-prone area which have relatively smaller earthquakes was in Zone II (Imogiri, Djetis and parts Pleret) and Zone III (some part of Prambanan and Piyungan) with thin sediment layer thickness (3.7 m to 69.3 m).
Keywords: Opak fault lines, HVSR, microtremor signals

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/fisika%20-%20s1.v6i2.6910

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 E-Journal Fisika