UJI NANOPARTIKEL PERAK IONIK SEBAGAI ANTIBAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
Suparno Suparno, Departemen Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Produksi budidaya ikan air tawar menyalip produksi ikan tangkapan laut. Akan tetapi, peningkatan produksi tersebut sejalan dengan hama dan penyakit. Solusi dalam mengatasi penyakit budidaya ikan air tawar adalah penggunaan antibiotik, tetapi penggunaan antibiotik tersebut membuat bakteri Aeromonas hydrophila resisten terhadap antibiotik. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan antibakteri yang tidak menimbulkan resisten seperti penggunaan nanopartikel perak menggunakan metode elektrolisis. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh konsentrasi nanopartikel perak ionik terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila, dan (2) mengetahui pengaruh lama waktu pengamatan terhadap diameter zona bening untuk masing-masing konsentrasi nanopartikel perak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan elektrolisis dua lempengan perak bertegangan 18 volt dalam waktu 100 menit. Larutan nanopartikel perak hasil elektrolisis tersebut kemudian di karakterisasi yang selanjutnya dilakukan pengujian antibakteri Aeromonas hydrophila menggunakan metode difusi sumuran. Hasil uji daya hambat menunjukkan bahwas semakin lama waktu pengamatan, maka semakin semakin kecil diameter zona bening yang terbentuk. Sampel ciprofloxacin menunjukkan waktu bertahan lebih dari 72 jam, sedangkan sampel nanopartikel perak menunjukkan waktu bertahan kurang dari 72 jam. Waktu bertahan nanopartikel perak dalam menghambat Aeromonas hydrophila berpengaruh pada konsentrasi larutan. Semakin tinggi konsentrasi nanopartikel perak, maka semakin lama waktu menghambat bakteri tersebut.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/fisika%20-%20s1.v11i1.20879
Refbacks
Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmu Fisika dan Terapannya (JIFTA)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.