ANALISIS KRIYA KARYA KASEPUHAN CIPTAGELAR SUKABUMI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengeksplorasi dan mendeskripsikan kriya karya
Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi yang difokuskan pada jenis, dan makna simbalik. Penelitian ini adalah
penelitian naturalistik atau disebut metode kualitatif. Data yang didapatkan melalui teknik: pengumpulan
data seperti; observasi, wawancara, dokumentasi. Instrumen penelitian yaiyu human instrument. Teknik:
pemeriksaan keabsahan data melalui perpanjangan pengamatan, keajegan pengamatan, dan triangulasi.
Teknik analisis data melalui; reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan atau verifikasi. Jenis kriya
yg dihasilkan yaitu; kriya anyaman, kriya kayu, kriya bambu, kriya logam. Makna simbalik kriya sekaligus
penunjang keberlangsungan adat istiadat seperti; 1) Lisung, Halu, penunjang upacara adat malam opa
belasan, nganyaran, seren taun. 2) Boboko, penunjang upacara ngadiukeun. 3) Tudung, simbol kaum
perempuan. 4) Cetok, simbal kaum laki-Iaki. 5) Epok, penunjang upacara mipit pare. 6) Kaneron, identitas
kaum pria. 7) Simpay, simbal kekerabatan. 8) Bedog, simbol kekuatan. 9) Etem, penunjang upacara mipit
pare. 10) Simpul Sulaiman, simbal keseimbangan alam. 11) Dog-dog Lojor, penunjang tradisi Kasepuham
Ciptagelar
Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi yang difokuskan pada jenis, dan makna simbalik. Penelitian ini adalah
penelitian naturalistik atau disebut metode kualitatif. Data yang didapatkan melalui teknik: pengumpulan
data seperti; observasi, wawancara, dokumentasi. Instrumen penelitian yaiyu human instrument. Teknik:
pemeriksaan keabsahan data melalui perpanjangan pengamatan, keajegan pengamatan, dan triangulasi.
Teknik analisis data melalui; reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan atau verifikasi. Jenis kriya
yg dihasilkan yaitu; kriya anyaman, kriya kayu, kriya bambu, kriya logam. Makna simbalik kriya sekaligus
penunjang keberlangsungan adat istiadat seperti; 1) Lisung, Halu, penunjang upacara adat malam opa
belasan, nganyaran, seren taun. 2) Boboko, penunjang upacara ngadiukeun. 3) Tudung, simbol kaum
perempuan. 4) Cetok, simbal kaum laki-Iaki. 5) Epok, penunjang upacara mipit pare. 6) Kaneron, identitas
kaum pria. 7) Simpay, simbal kekerabatan. 8) Bedog, simbol kekuatan. 9) Etem, penunjang upacara mipit
pare. 10) Simpul Sulaiman, simbal keseimbangan alam. 11) Dog-dog Lojor, penunjang tradisi Kasepuham
Ciptagelar
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.