FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KESIAPAN KERJA DI INDUSTRI FASHION BAGI SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 1 PENGASIH
Dra. Widyabakti Sabatari, M.Sn, , Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesiapan kerja di industri fashion bagi siswa Tata Busana SMK Negeri 1 Pengasih; (2) faktor pendukung kesiapan kerja di industri fashion bagi siswa Tata Busana SMK N 1 Pengasih yang dominan; (3) faktor penghambat kesiapan kerja di industri fashion bagi siswa Tata Busana SMK N 1 Pengasih yang dominan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Tata Busana SMK N 1 Pengasih yang berjumlah 55 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data menggunakan deskriptif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kesiapan kerja di industri fashion siswa Tata Busana SMK N 1 Pengasih termasuk dalam kategori tinggi, dengan frekuensi 32 siswa (58%); (2) faktor pendukung kesiapan kerja di industri fashion siswa Tata Busana SMK N 1 Pengasih yang paling dominan adalah faktor kepribadian termasuk dalam kategori tinggi, dengan frekuensi 36 siswa (65%); (3) faktor penghambat kesiapan kerja di industri fashion siswa Tata Busana SMK N 1 Pengasih yang paling dominan adalah faktor lingkungan keluarga dengan frekuensi 28 siswa (51%).
Kata kunci : kesiapan kerja, industri produk tekstil, faktor pendukung dan penghambat, siswa SMK
This study aims to find out: (1) work readiness in the fashion industry among students of Fashion Design of SMKN 1 Pengasih; (2) the most dominant supporting factors for their work readiness in the fashion industry; (3) the most dominant inhibiting factors for their work readiness in the fashion industry. This was a descriptive study. The research populationcomprised all students of Grade XII of Fashion Design of SMK N 1 Pengasih with a total of 65 students. The sample consisting of 55 students was determined by Isaac and Michael’s table and then selected using the simple random sampling technique. The data were collected using questionnaires. The data analysis technique was descriptive technique using percentages. The results of the study show that: (1) the work readiness in the fashion industry among students of Fashion Design of SMKN 1 Pengasih ishigh with a frequency of 32 students (58%); (2) the most dominant supporting factors for their work readiness in the fashion industry are personality factors with a frequency of 36 students (65%); (3) ) the most dominant supporting factors for their work readiness in the fashion industry are family evironment factors with a frequency of 28 students (51%).
Keywords: work readiness, fashion industry, supporting and inhibiting factors, vocational students
Full Text:
PDFReferences
Barnard, M. (2011). Fashion sebagai komunikasi. Yogyakarta : Jalasutra
Kartono & Kartini. (1991). Menyiapkan dan Memadu Karier. Jakarta: Rajawali Pers.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Offeset.
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tim Tugas Akhir Skripsi FT UNY. Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Skripsi.Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Waluyo, M. (2013). Psikologi Industri. Jakarta: Akademia.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20busana.v8i3.17068
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 E-JOURNAL PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA - S1