EKRANISASI CERPEN FILOSOFI KOPI DALAM KUMPULAN CERPEN FILOSOFI KOPI KARYA DEWI LESTARI KE DALAM FILM FILOSOFI KOPI SUTRADARA ANGGA DWIMAS SASONGKO

Dimas Estyaji,

Abstract


Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transformasi dalam bentuk kategorisasi aspek penciutan, penambahan, perubahan bervariasi dan juga perubahan alur dalam ekranisasi Cerpen ke bentuk Film “Filosofi Kopi”karya Dewi Lestari dan Angga Dwimas Sasongko.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Cerpen “Filosofi Kopi”karya Dewi Lestari dan Film “Filosofi Kopi”karya                   sutradara      Angga Dwimas                     Sasongko.    Objek     penelitian  berupa transformasi alur, tokoh, dan latar. Instrumen penelitian ini adalah human instrument. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, aspek penambahan merupakan data paling dominan dalam transformasi alur. Penambahan alur dalam film secara keseluruhan masih relevan dangan cerita yang ada dalam cerpen, hanya saja pada visualisasi dalam film dibuat lebih panjang dan menarik dengan banyaknya konflik serta penceritaan masa lalu yang dimunculkan sehingga alur dalam film tidak monoton seperti dalam cerpen. Kemunculan konflik tersebut untuk menambah esensi film sehingga penonton akan terbawa masuk dalam alur cerita. Kedua, aspek penciutan tidak terlalu dominan dalam penelitian ini. Penciutan atau pengurangan tokoh dilakukan karena alur dalam film memunculkan banyak cerita tambahan sehingga diharuskan memunculkan tokoh-tokoh tambahan. Ketiga, perubahan bervariasi yang dilakukan dalam visualisasi penggambaran tokoh dalam film secara keselurhan masih wajar dilakukan karena tidak jauh melenceng dari penggambaran dalam cerpen, hanya saja sudut pandang dari salah satu tokoh figuranlah yang sedikt berbeda. Keempat, perubahan jalan cerita atau alur dalam cerpen tidak menampilkan semua latar yang ada dalam film, begitu sebaliknya sehingga film hanya menampilkan latar-latar yang dianggap penting dan secara keseluruhan latar yang ditampilkan dalam film sudah mewakili cerita pada setiap bagian dalam film. Hal tersebutlah      yang      melatarbelakangi adanya alur                     flashback     dalam     film           yang

dimaksudkan agar jalan cerita tidak membosankan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.