POTRET KEKEJAMAN KAUM FEODAL TERHADAP PRIBUMI JAWA DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

sidiq satrio mandiri,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud kekejaman kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai, dan (2) Jejak atau bukti identifikatif yang melatarbelakangi sikap kejam kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai.

Objek penelitian ini adalah novel Gadis Pantai. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan bentuk kekejaman kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai dan permasalahan berupa jejak atau bukti identifikatif yang melatarbelakangi sikap kejam kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai dengan menggunakan analisis pascakolonial Edward W. Said. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis dengan deskripsi, kategorisasi, inferensi, dan penyajian data.

Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, wujud kekejaman kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai yakni selir dan abdi. Kedua jejak atau bukti identifikatif yang melatarbelakangi sikap kejam kaum feodal terhadap pribumi Jawa dalam novel Gadis Pantai yang terbagi menjadi tiga aspek tinjauan yang dikemukakan oleh Edward W. Said melalui kajian orientalisme, yaitu (1) politik dengan temuan penggunaan dalih untuk menunjukkan superioritas melalui sikap kejam kaum feodal terhadap pribumi Jawa antara lain: (a) perbedaan status sosial yang sangat kontras antara golongan priyayi dengan golongan rakyat jelata, dan (b) meningkatkan derajat hidup diri sendiri dan keluarga; (2) ideologi dengan temuan dari teks-teks orientalis yang memiliki tendensi yakni: fenomena gila hormat dengan menunjukkan sikap pembelaan atas penindasan, karena Bendoro dalam konteks priyayi merasa derajatnya lebih tinggi dari selir dan abdinya yang berasal dari golongan rakyat jelata, sehingga sudah sepantasnya untuk dihormati dalam situasi apapun (3) perspektif yang dibangun oleh tokoh, dengan memperlihatkan bentuk kekejaman tokoh dengan berpegang teguh pada ajaran agama islam dan al-quran yakni spirit religiusitas setelah melakukan opresi kepada pribumi Jawa yang dilakukan tokoh-tokoh dalam penelitian ini dengan menggunakan ajaran agama islam dan al-quran sebagai kedok untuk mengelabuhi maksud dan tujuannya dalam menindas pribumi Jawa dalam konteks rakyat jelata.

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.