KESANTUNAN BERBAHASA DALAM RUBRIK “NJUR PIYE” PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA

aisya novita sari,

Abstract


Prinsip kesantunan berbahasa perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan secara komunikatif, efektif, dan efisien. Surat kabar memegang posisi penting dalam masyarakat sebagai media informasi, sosialisasi dan media hiburan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan aspek kesantunan berbahasa dan tingkat kesantunan dalam surat kabar. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan bentuk pelanggaran maksim, (b) mendeskripsikan faktor yang menyebabkan pelanggaran maksim, dan (c) mendeskripsikan tingkat kesantunan dalam rubrik “Njur Piye” pada surat kabar Suara Merdeka.

Subjek dalam penelitian ini adalah SMS pembaca pada rubrik “Njur Piye” pada surat kabar Suara Merdeka yang berjumlah 82 SMS. Objek penelitian ini adalah bentuk pelanggaran maksim, faktor penyebab pelanggaran, dan tingkat kesantunan dalam rubrik “Njur Piye” pada surat kabar Suara Merdeka. Data diperoleh dengan metode simak dengan teknik baca dan catat. Data dianalisis dengan teknik analisis padan pragmatik. Keabsahan data diperoleh melalui teknik triangulasi teori.

Hasil penelitian dalam rubrik “Njur Piye” pada surat kabar Suara Merdeka menunjukkan bahwa (a) bentuk pelanggaran maksim berupa (1) pelanggaran satu maksim, yaitu pelanggaran maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kerendahhatian, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian (2) pelanggaran dua maksim, yaitu pelanggaran maksim kearifan dan kedermawanan, maksim kearifan dan kerendahhatian, maksim kedermawanan dan penghargaan, maksim penghargaan dan kerendahhatian, dan maksim kearifan dan penghargaan (3) pelanggaran tiga maksim, yaitu pelanggaran maksim penghargaan, kerendahhatian dan maksim kesimpatian, pelanggaran maksim kearifan, kedermawanan, dan kerendahhatian, pelanggaran maksim kearifan, kedermawanan, dan penghargaan, dan pelanggaran maksim kearifan, penghargaan dan kesimpatian (4) pelanggaran empat maksim, yaitu pelanggaran maksim kearfian, penghargaan, kerendahhatian, dan maksim kesepakatan. (b) Faktor yang menyebabkan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa disebabkan oleh penutur sendiri dan faktor sosial-budaya. (c) Tingkat kesantunan rubrik “Njur Piye” berkriteria “santun” dengan rerata sebesar 2,93. Dari bentuk pelanggaran maksim kesantunan, maksim yang sering dilanggar yaitu maksim kearifan dan faktor yang paling banyak menyebabkan pelanggaran yaitu faktor penutur sendiri.

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.