KONFLIK PSIKOLOGIS PADA TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN BASTIAN DAN JAMUR AJAIB KARYA RATIH KUMALA

Vita Siwi Intan Ratnasari Siwi Intan Ratnasari,

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud konflik psikologis yang dialami tokoh utama dalam kumpulan cerpen Bastian dan Jamaur Ajaib, (2) faktor terjadinya konflik tokoh utama dalam kumpulan cerpen Bastian dan Jamaur Ajaib, dan (3) mendeskripsikan bentuk penyelesaian konflik psikologis tokoh utama dalam kumpulan cerpen Bastian dan Jamaur Ajaib.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka dengan teknik simak dan catat. Subjek dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen yang berjudul Bastian dan Jamur Ajaib karya Ratih Kumala yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka (2014). Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis psikologi sastra. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas (semantis, referensial, dan expert judgement) dan reliabilitas.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, wujud konflik batin yang dimiliki tokoh utama berupa perasaan panik, ketakutan, ragu-ragu, kemarahan, kesedihan, putus asa, dan rasa kecewa. Wujud tersebut didasarkan pada konflik internal dan eksternal tokoh. Kedua, faktor konflik yang diperoleh tokoh utama memiliki berbagai macam permasalahan. Faktor tersebut juga didasarkan pada dua hal, yaitu faktor internal dan eksternal.  Pada cerpen “Nenek Hijau”, tokoh memiliki konflik internal berdasarkan pada sosok yang tidak nyata. Pada cerpen “Telepon” konflik internal didasarkan pada permasalahan rumah tangga. Berbeda dengan cerpen yang berjudul “Lelaki di Rumah Seberang”. Konflik internal didasarkan pada penolakan atas kondisi yang dialaminya di panti jompo. Sedangkan pada Eksternal, cerpen yang berjudul “Nonik” bersinggungan langsung antara tokoh utama dengan Nonik, pada cerpen “Nenek Hijau” disebabkan karena singgungan antara tokoh utama dengan masyarakat. Pada cerpen “Lelaki di Rumah Seberang” konflik tokoh utama disebabkan karena kebenciannya pada anak dan cucunya.  “Keretamu Tak Berhenti Lama” penyebab konflik disebabkan karena suaminya yang memiliki kebiasaan buruk, dan dengan tokoh lain yang menawarkan jalan keluar atas konfliknya dengan suami. Ketiga, penyelesaian konflik tokoh utama bermacam-macam. Meliputi kebohongan, rasa pasrah, meninggalkan suami, menyembunyikan barang bukti, memberi solusi, keluhan, menangis dan mengutuk, menghindar dan menolak tawaran. Penyelesaian konflik tersebut didasarkan pada reaksi yang dimiliki tokoh utama atas permasalahan dan emosi yang terjadi pada tokoh utama dalam kumpulan cerita yang berjudul Bastian dan Jamur Ajaib.

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.