PEMAKAIAN GAYA BAHASA SINDIRAN PADA ACARA “SENTILAN SENTILUN” DI TELEVISI
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Pemakaian Gaya Bahasa
Sindiran pada Acara “Sentilan Sentilun” di Televisi”. Pendeskripsian mencakup jenis,
makna, dan fungsi bahasa dalam pemakaian gaya bahasa sindiran acara “Sentilan
Sentilun”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah
acara “Sentilan Sentilun” edisi Oktober-Desember 2015. Objek penelitian, jenis, makna,
dan fungsi bahasa dalam pemakaian gaya bahasa sindiran pada acara “Sentilan Sentilun”.
Data diperoleh menggunakan metode simak tidak libat cakap, teknik catat, serta dianalisis
menggunakan metode padan dan agih. Hasil penelitian menunjukkan: pertama,
pemakaian gaya bahasa sindiran berdasarkan jenisnya meliputi satire, sarkasme,
sinisme, ironi, dan inuendo. Kedua, makna gaya bahasa sindiran berupa jenis, dan sebab
perubahan makna. Jenis makna meliputi makna primer, dan sekunder. Makna sekunder
terdiri atas makna figuratif, konotatif, gramatikal, sedangkan sebab perubahan makna
meliputi perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, asosiasi,
penyingkatan, proses gramatikal, pengembangan istilah. Ketiga, fungsi bahasa meliputi
personal, interpersonal, referensial, imajinatif, dan metalinguistik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Pemakaian Gaya Bahasa
Sindiran pada Acara “Sentilan Sentilun” di Televisi”. Pendeskripsian mencakup jenis,
makna, dan fungsi bahasa dalam pemakaian gaya bahasa sindiran acara “Sentilan
Sentilun”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah
acara “Sentilan Sentilun” edisi Oktober-Desember 2015. Objek penelitian, jenis, makna,
dan fungsi bahasa dalam pemakaian gaya bahasa sindiran pada acara “Sentilan Sentilun”.
Data diperoleh menggunakan metode simak tidak libat cakap, teknik catat, serta dianalisis
menggunakan metode padan dan agih. Hasil penelitian menunjukkan: pertama,
pemakaian gaya bahasa sindiran berdasarkan jenisnya meliputi satire, sarkasme,
sinisme, ironi, dan inuendo. Kedua, makna gaya bahasa sindiran berupa jenis, dan sebab
perubahan makna. Jenis makna meliputi makna primer, dan sekunder. Makna sekunder
terdiri atas makna figuratif, konotatif, gramatikal, sedangkan sebab perubahan makna
meliputi perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, asosiasi,
penyingkatan, proses gramatikal, pengembangan istilah. Ketiga, fungsi bahasa meliputi
personal, interpersonal, referensial, imajinatif, dan metalinguistik.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.