CITRA PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT FLORES TIMUR LAMAHOLOT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggambaran tokoh perempuan, (2)
perlakuan yang diterima tokoh perempuan dari tokoh laki-laki, dan (3) peran gender tokoh
perempuan dalam Kumpulan Cerita Rakyat Flores Timur Lamaholot.
Penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis dan objek penelitian berupa antologi
cerita rakyat yang diterbitkan oleh penerbit Nusa Indah. Sumber data dalam penelitian ini adalah
sumber data primer, yaitu Kumpulan Cerita Rakyat Flores Timur Lamaholot. Kumpulan cerita
rakyat ini diterbitkan pada tahun 2015 dengan tebal 285 halaman dan sumber data sekunder
berupa makalah, buku-buku, dan artikel yang mempunyai relevansi untuk melengkapi hasil
penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membaca dan catat.
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Keabsahan data yang digunakan yaitu
validitas referensial dan reliabilitas.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, penggambaran tokoh perempuan dalam
penelitian ini dilihat dari tiga aspek tokoh yaitu aspek fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Pada
aspek fisiologis keempat tokoh perempuan digambarkan sehat jasmani dan tidak cacat fisik
apapun. Pada aspek psikologis citra keempat tokoh perempuan digambarkan memiliki sifat rela
berkorban, pasrah, memiliki banyak ide, bertanggung jawab, rajin dan pekerja keras, sabar, ceroboh, dan memiliki keinginan untuk menikah dengan laki-laki yang dicintai. Pada aspek
sosiologis, keempat tokoh perempuan tersebut digambarkan sebagai anak bungsu, anak
perempuan satu-satunya, belum menikah, mengurus rumah tangga dan menenun, anak yatim-
piatu, dan status sosial menengah ke bawah. Kedua, perlakuan yang diterima tokoh perempuan
dari tokoh laki-laki dapat berdampak pada ditinggikannya atau direndahkannya kedudukan
perempuan. Kedudukan tokoh perempuan akan ditinggikan ketika berhadapan dengan saudara
mereka karena mereka adalah anak perempuan satu-satunya yang disayangi. Kedudukan mereka
akan direndahkan saat berhadapan dengan laki-laki dari alam gaib yang ingin menikahi mereka
dan sistem pembagian kerja yang tidak adil. Ketiga, peran gender tokoh perempuan dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua peran yaitu peran domestik dan peran publik. Keempat tokoh
perempuan dalam penelitian ini lebih dominan menjalankan peran domestik. Namun, di sisi lain
juga terdapat tokoh yang menjalankan peran publik.
perlakuan yang diterima tokoh perempuan dari tokoh laki-laki, dan (3) peran gender tokoh
perempuan dalam Kumpulan Cerita Rakyat Flores Timur Lamaholot.
Penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis dan objek penelitian berupa antologi
cerita rakyat yang diterbitkan oleh penerbit Nusa Indah. Sumber data dalam penelitian ini adalah
sumber data primer, yaitu Kumpulan Cerita Rakyat Flores Timur Lamaholot. Kumpulan cerita
rakyat ini diterbitkan pada tahun 2015 dengan tebal 285 halaman dan sumber data sekunder
berupa makalah, buku-buku, dan artikel yang mempunyai relevansi untuk melengkapi hasil
penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membaca dan catat.
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Keabsahan data yang digunakan yaitu
validitas referensial dan reliabilitas.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, penggambaran tokoh perempuan dalam
penelitian ini dilihat dari tiga aspek tokoh yaitu aspek fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Pada
aspek fisiologis keempat tokoh perempuan digambarkan sehat jasmani dan tidak cacat fisik
apapun. Pada aspek psikologis citra keempat tokoh perempuan digambarkan memiliki sifat rela
berkorban, pasrah, memiliki banyak ide, bertanggung jawab, rajin dan pekerja keras, sabar, ceroboh, dan memiliki keinginan untuk menikah dengan laki-laki yang dicintai. Pada aspek
sosiologis, keempat tokoh perempuan tersebut digambarkan sebagai anak bungsu, anak
perempuan satu-satunya, belum menikah, mengurus rumah tangga dan menenun, anak yatim-
piatu, dan status sosial menengah ke bawah. Kedua, perlakuan yang diterima tokoh perempuan
dari tokoh laki-laki dapat berdampak pada ditinggikannya atau direndahkannya kedudukan
perempuan. Kedudukan tokoh perempuan akan ditinggikan ketika berhadapan dengan saudara
mereka karena mereka adalah anak perempuan satu-satunya yang disayangi. Kedudukan mereka
akan direndahkan saat berhadapan dengan laki-laki dari alam gaib yang ingin menikahi mereka
dan sistem pembagian kerja yang tidak adil. Ketiga, peran gender tokoh perempuan dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua peran yaitu peran domestik dan peran publik. Keempat tokoh
perempuan dalam penelitian ini lebih dominan menjalankan peran domestik. Namun, di sisi lain
juga terdapat tokoh yang menjalankan peran publik.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.