RELASI BARAT DAN TIMUR DALAM NOVEL TANAH BANGSAWAN KARYA FILIANANUR
Nurhadi Nurhadi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis representasi masyarakat pribumi dan kolonial, superioritas Barat, inferoritas Timur, serta resistansi pribumi dalam novel Tanah Bangsawan karya Filiananur. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data novel Tanah Bangsawan karya Filiananur. Pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi Barat dan Timur. Pertama, masyarakat pribumi direpresentasikan sebagai masyarakat yang irasional, bermoral buruk, eksotis, primitif, dekat dengan religiusitas, dan terbelakang. Masyarakat kolonial direpresentasikan sebagai masyarakat yang rasional, beradab, modern dan maju, berpikiran fundamental, dan berras kulit putih. Kedua, superioritas Barat meliputi superioritas rasial, kontrol pendidikan, dan dominasi kekuasaan ekonomi. Ketiga, inferioritas Timur yang dialami masyarakat pribumi meliputi eksploitasi ekonomi, pengendalian dan pembatasan pendidikan, subordinat, ketimpangan ekonomi, konstruksi ideologi rasial, diskriminasi rasial, dan ketimpangan pendidikan. Keempat, resistansi terbagi ke dalam dua bentuk, radikal dan pasif.
Kata kunci: pribumi, kolonial superioritas, inferioritas, resistansi.
Full Text:
PDFReferences
Afrizal. (2016). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers.
Andini, K. (2024). Mata Pencaharian, Keyakinan, Bahasa, Tatanan Sosial dan Aspek Pengetahuan dalam Novel Tanah Bangsawan Karya Filiananur. In Seminar & Conference Proceedings of UMT (pp. 124-128).
Anantama, M. D., Meirita, S., & Kartika, A. (2023). Tokoh Fiksi Raden Saleh dalam Relasi Barat-Timur dan Pemanfaatan sebagai Bahan Ajar. Edukasi Lingua Sastra, 21(2), 98-114.
Ashcroft, B., Griffiths, G., & Tiffin, H. (2003). The empire writes back: Theory and practice in post-colonial literatures. Routledge.
Effelina, C. D., Pratiwi, D. R., & Anggitia: T. (2018). Representasi Etika Jawa dalam Tari Gambyong Pareanom: Studi Pesan Komunikasi Media Tradisional Dengan Menafsirkan Simbol-simbol Gambyong Pareanom Menggunakan Analisis Semiologi Komunikasi. Jurnal Komunitas, 3(2).
Efriyadi, H. (2022). Manusia Indonesia Mutakhir dalam Relasi “Timur dan Barat”(Kritik Postkolonial Pada Novel Critical Eleven Karya Ika Natassa). Jurnal Nusantara Raya, 1(1), 61-67.
Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Filiananur. (2023). Tanah Bangsawan. Jakarta Selatan: Mediakita.
Indreswari, J. H. (2021). Disposisi Tari Gambyong. Cakra Wisata, 22(2), 9-18.
Jumiati, W. S., Udu, S., & Ibrahim, I. (2024). Relasi Kuasa dalam Novel Tanah Bangsawan Karya Filiananur. Jurnal Pendidikan Bahasa, 13(1), 1-10.
Kartodirdjo, S. (1990). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional, Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme Jilid 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Loomba, A. (2003). Kolonialisme/Pascakolonialisme. Diterjemahkan oleh Hartono Hadikusumo. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Lubis, A. Y. (2006). Dekonstruksi Epistemologi Modern. Pustaka Indonesia Satu.
Miles, M., & Huberman, M. (2014). Qualitative Data Analysis A Method Sourcebook Third Edition(3rd ed.). Sage Publications.
Nurhadi. (2007). Poskolonialisme: sebuah pembahasan. Proseding seminar nasional poskolonialisme dalam sastra dan budaya: 49-66. Yogyakarta, 7 Desember 2007: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurlaeni, E. (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Tanah Bangsawan Karya Filiana Nur (Doctoral dissertation, Universitas Widya Dharma).
Pratiwi, F. L. E. (2024). Subaltern Kaum Perempua (Afrizal, 2016)n dalam Novel Rasina Karya Iksaka Banu (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta).
Ratna, N.K. (2008). Poskolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ricklefs, M. C. (1993). A History of Modern Indonesia since c. 1200 (p. 90115). London: MacMillan.
Ricklefs, M.C. (2001). Sejarah Indonesia Modern (Walhono, Bilfagih, Huda, Helmi, Sutrisno, Manadi). PT Serambi Ilmu Semesta. (Original work published 1981).
Said, Edward W. (1978). Orientalisme (Asep Hikmat, Trans). Pustaka.(Original work published 1978).
Sari, Y., Pujawati:, & Bahtiar, M. U. (2023, May). Orientalism: Edward Said's Postcolonial Thoughts and Theories Against the Eastern World and Islam. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 23, pp. 145-164).
Semi, M. Atar. (1998). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa Publishing.
Subakir, A. (2018). Relasi Kiai dan Kekuasaan: Menguak Relasi Kiai dan Pemerintahan Daerah dalam Politik Lokal. STAIN Kediri.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, S. N. (2005). Metode penelitian. Bandung: PT remaja rosdakarya.
Tromans, & Nicholas. (2008). The Lure of the East. Tate Publishing.
Utami: T., Fuad, M., Suyanto, E., & Samhati, S. (2023). Tokoh Pribumi dalam relasi Barat-Timur: Kajian Poskolonial dalam Novel Helen dan Sukanta Karya Pidi Baiq. Edukasi Lingua Sastra, 21(1), 23-32.
Widyastutieningrum. (2011). Sejarah Tari Gambyong: Seni Rakyat Menuju Istana. Surakarta: ISI Press Surakarta.
Wulandari, R., Sugono, D., & Syamsudin, O. R. (2024). Dominasi Eropa dan Resistansi Pribumi dalam Novel Rasina Karya Iksaka Banu (Kajian Poskolonial). Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 7(1), 135-144.
Yasa, I. N. (2013). Orientalisme, Perbudakan, dan Resistansi Pribumi Terhadap Kolonial dalam Novel-Novel Terbitan Balai Pustaka. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(2).
Refbacks
- There are currently no refbacks.