EKRANISASI NOVEL 172 DAYS KARYA NADZIRA SHAFA KE DALAM BENTUK FILM 172 DAYS SUTRADARA HADRAH DAENG RATU

Risma Elsa Tiana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Suminto A. Sayuti, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan proses ekranisasi yang terjadi pada tokoh dan penokohan dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa dan film 172 Days karya Hadrah Daeng Ratu. (2) Mendeskripsikan proses ekranisasi yang terjadi pada alur dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa dan film 172 Days karya Hadrah Daeng Ratu. (3) Mendeskripsikan proses ekranisasi yang terjadi pada latar dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa dan film 172 Days karya Hadrah Daeng Ratu, dan 4) Mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi perubahan antara novel 172 Days karya Nadzira Shafa dan film 172 Days karya Hadrah Daeng Ratu. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel 172 Days dan film 172 Days yang berdurasi 1 jam 43 menit. Fokus penelitian berupa proses ekranisasi alur, tokoh, dan latar. Instrumen penelitian ini adalah human instrument. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat proses ekranisasi yang terjadi dalam fakta cerita. Dalam novel 172 Days, penciutan yang terjadi pada tokoh, alur dan latar masih wajar dilakukan ketika divisualisasikan ke bentuk film. Penambahan pada tokoh, alur dan latar masih bersangkutan dengan cerita dalam novel, tetapi alurnya lebih menarik dengan tambahan pada konflik. Sementara, perubahan bervariasi pada tokoh, alur dan latar divisualisasikan tidak terjadi perubahan yang jauh dengan sumber aslinya. Perubahan yang terjadi juga memunculkan faktor-faktor yang melatarbelakanginya, yakni perbedaan media, proses produksi, inovasi dan kreativitas, perubahan tokoh, perbedaan audiens, kebutuhan pasar, dan penyesuaian budaya.

 

Kata Kunci: ekranisasi, film, novel, 172 Days

Full Text:

PDF

References


Amalina, Nella. 2012. “Maraknya Fenomena Ekranisasi Di Indonesia.”http://Nellaamalina.Blogspot.Com/2012/11/Maraknyafenomenaekranisasidi.Html.

Aminuddin. 1990. Metode Kualitatif Dalam Penelitian Karya Sastra Dalam Pengembang Penelitian Kualiatatif Dalam Bidang Bahasa Dan Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Aziez, F., dan Hasim, A. 2012. Analisis Fiksi. Jakarta: PT Multi Kreasi Satudelapan.

Damono, S. D. 2018. Alih Wahana. Jakarta: Gramedia.

Eneste, P. 1991. Novel Dan Film. Flores: Nusa Indah.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isra, N. 2017. “Ekranisasi Novel Ke Bentuk Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra.” Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Hutcheon, L. 2006. The Theory of Adaptation. New York: Taylor & Francis Group.

Pratista, H. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Shafa, N. 2022. 172 Days. Banjar: Motivaksi Inspira.

Shafa, N. 2024. “Kenapa 172 Days Diperanin Oleh Pasangan Yang Tidak Halal? Mau Rilis Lagu Lagi? QNA 2024” dalam https://Youtu.Be/ZpL4ed6Fxkw? Feature=shared.

Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Stanton, Robert. 1965. An Introduction to Fiction. New York: Holf, Rinehart an Winston. Terjemahan Bahasa Indonesia: Teori Fiksi. 2007. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Terjemahan Sugihastuti dan Rossi Abi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Starvision. 2023. “172 Days – Behind The Scene” dalam https://Youtu.Be/4KhXro3Yh Ak?Feature=shared.

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS. University Press.

Yanti, D. S. 2016. “99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra." Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.